

inNalar.com – Kementerian PUPR lewat Ditjen Sumber Daya Air tengah mengebut penyelesaian proyek Bendungan Pamukkulu.
Bendungan Pamukkulu ini ada di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun tipe bendungannya berupa Concrete Face Rockfifll Dam atau CFRD dengan daya tampung efektif sebesar 77 juta m3.
Bendungan ini juga memiliki luas genangan hingga 460 hektare dengan manfaat untuk meningkatkan suplai air irigasi pertanian.
Terlebih, provinsi ini sendiri juga tercatat sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Kehadiran penampungan air ini diproyeksikan bisa melayani area irigasi mencapai 6.188 hektar.
Jika dahulunya indeks pertanian hanya 183 persen, maka penggunaan pertanian ini dapat menaikkannya menjadi 250 persen.
Melansir dari laman PUPR, proyek bendungan ini sendiri memiliki kapasitas air baku hingga 160 liter per detik.
Selain itu, berpotensi pula sebagai pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 MW.
Dengan ukuran bendungan yang besar dapat dipakai juga untuk mengendalikan banjir di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Bendungan Pamukkulu dikerjakan melalui 2 paket dengan dana sebesar Rp1,6 triliun. Dana ini digunakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.
Kehadiran bendungan ini tentu dapat menjadi investasi pemerintah yang bisa langsung berdampak ke petani setempat.
Bendungan tersebut dibangun dengan ketinggian sekitar 66,50 meter serta lebar 8 meter.
Pekerjaan pembangunannya sendiri dilakukan oleh PT Wijaya Karya serta PT Daya Mulia Turangga (KSO) pada paket 1.
Sedangkan untuk paket 2 dikerjakan oleh PT Nindya Karya serta PT Virama.
Air dari Bendungan Pamukkulu nantinya dapat mengalir ke Daerah Irigasi atau DI Pamukkulu.
Adapun salurannya terdiri dari irigasi primer sejaun 16,68 km dengan lebar 1 sampai 7 meter.
Saluran primer ini sendiri kemudian akan terkoneksi dengan saluran suspensi serta saluran sekunder Cakura.
Selain itu, akan terhubung juga dengan saluran primer Jemenarung kanan dengan target rampung di akhir 2023 ini. ***