Habiskan Dana Rp45 Triliun, Proyek Smelter Freeport Gresik Mampu Produksi 600 Ribu Ton Tembaga per Tahun, Tak Lagi Ketergantungan Impor?

inNalar.com – PT Freeport Indonesia telah melakukan pembangunan smelter baru di Gresik dengan target rampung pada Mei 2024.

Proyek smelter Freeport Gresik sendiri diketahui menelan biaya hingga 2,2 miliar USD.

Nominal tersebut setara dengan Rp33 triliun untuk ongkos pembangunannya.

Baca Juga: Cara Mengubah Transaksi Kartu Kredit Menjadi Cicilan di BCA Mobile, Minimal Belanjanya Segini

Pembangunan kawasan peleburan tembaga tersebut diperkirakan telah menyerap sebanyak 15 ribu tenaga kerja di Indonesia.

Adapun total biaya baru dan ekspansinya sendiri diperkirakan akan menghabiskan sekitar 3 miliar USD atau setara dengan Rp45 triliun.

Melalui proyek tersebut, pemerintah berharap dapat menciptakan nilai tambah agar bisa menciptakan produk.

Baca Juga: Pinjaman Bisa Cair hingga Rp25 Juta, Ini Persyaratan Pengajuan KUR TKI di Bank BRI untuk Calon Debitur

Dengan begitu, Indonesia di mata dunia tidak hanya dikenal dari sumber daya alamnya saja.

Hal ini juga menjadi sebuah kunci supaya tanah air dapat berkembang menjadi negara maju.

Dengan adanya proyek smelter Freeport Gresik ini, maka Indonesia dapat stop ekspor bahan mentah kemudian melakukan hilirisasi.

Baca Juga: Solusi Atasi Blacklist! Begini Cara Melakukan Pemutihan BI Checking OJK Agar Keluar dari Daftar Hitam

Pembangunannya juga termasuk kontribusi PT Freeport Indonesia untuk mendorong transformasi ekonomi lewat hilirisasi pertambangan.

Ketika sudah beroperasi, maka smelter tersebut dapat menghasilkan hingga 600.000 ton tembaga, 210 ton perak, hingga 50 ton emas setiap tahun.

Melansir dari Antara, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas menjelaskan bahwa tembaga nantinya dapat digunakan untuk banyak keperluan.

Baca Juga: Limit Pinjaman Rp20 Juta! Bunga Paylater BCA Mendadak Jadi 0 Persen, Kok Bisa? Ternyata Begini Tata Caranya…

Akan tetapi, tujuan utamanya adalah untuk penghantar listrik seperti di bidang kendaraan.

Ke depannya hasil tambang tersebut juga sangat menjanjikan.

Diketahui, pembangunan proyek tersebut telah dilakukan sejak 2021 lalu.

Baca Juga: Dananya Capai Rp235 Miliar, Jembatan di Kupang NTT Ini Jadi Paling Aman di Indonesia, Gunakan Teknologi…

Presiden Jokowi sendiri telah melakukan peletakan batu pertama sejak 12 Oktober pada tahun tersebut.

Presiden menjelaskan bahwa proyek dengan target rampung Mei 2024 ini dapat menghentikan ekspor bahan mentah untuk komoditas tembaga.

Dengan begitu, Indonesia nantinya dapat memproduksinya sendiri agar bisa mendapatkan nilai tambah yang berlipat.

Baca Juga: Limit sampai Rp500 Juta! Ini Cara Ajukan KUR BRI secara Offline untuk Bantu Modal UMKM

Hal ini juga akan membantu meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri.

Tidak heran jika proyek ini memiliki nilai fundamental yang sangat penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia.

Terutama dalam mengurangi ketergantungan atas impor beberapa material tembaga yang sebelumnya tidak bisa diproduksi di tanah air.***

Rekomendasi