Habiskan Dana Rp23,7 Miliar untuk Eksplorasi di Sibolga, Laba Bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) Merosot?

inNalar.com – PT United Tractors Tbk atau UNTR menyampaikan kegiatan eksploitasi pada periode Oktober hingga Desember tahun 2023.

Sara K Loebis selaku Corporate Secretary UNTR dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 11 Januari 2024 menyampaikan eksplorasi tersebut dikerjakan oleh PT Agincourt Resources sebagai pemegang kontrak.

Sebagai informasi, PT Agincourt Resources dimiliki oleh UNTR dengan saham sebanyak 95 persen.

Baca Juga: Jumlah Aset Meroket, PT United Tractors Tbk (UNTR) Proyeksikan Penjualan Batu Bara Capai 12 Juta Ton di 2024

Sementara itu, Eksplorasi yang dilakukan oleh PT Agincourt Resources pada Oktober hingga Desember dengan meminguti peraturan bursa.

Kegiatan eksplorasi untuk periode Oktober 2023 menghabiskan biaya Rp7,7 miliar semnetara pada periode November 2023 sebesar Rp8,6 miliar.

Selanjutnya, pada periode Desember kegiatan eksplorasi tersebut menghabiskan dana Rp7,7 miliar.

Baca Juga: Google Pecat Ratusan Karyawan di Awal 2024 Imbas Persaingan AI

Maka dari itu, secara keseluruhan dana yang dihabiskan untuk kegiatan eksplorasi ini mencapai Rp23,7 miliar.

Kegiatan eksplorasi tersebut dilakukan di daerah Sibolga, Sumatera Utara.

Pada periode Oktober hingga November, PT Agincourt Resources melakukan pengeboran dengan tingkat kedalaman total 4,388 meter.

Baca Juga: Produksi Anjlok 23 Persen, PT Timah Tbk Tancap Gas Keruk Tambang di Bangka Belitung dengan Teknologi TSL Ausmelt Furnace Senilai Rp1,2 Triliun

Sementera pada periode Desember, perusahaan tersebut melakukan pengeboran dengan tingkat kedalaman total 4,211 meter.

Menghabiskan dana Rp23,7 miliar untuk eksplorasi, diketahui jumlah laba bersih PT United Tractors Tbk malah merosot.

Pada triwulan III 2023, jumlah penjualan dan pendapatan usaha UNTR mencapai Rp97,5 triliun.

Baca Juga: PHK 1627 Karyawan! Pabrik Sarung Melegenda di Jawa Tengah Kini Pailit dengan Tanggungan Sebesar Rp68 Miliar, Nama Produknya…

Sementara itu, beban pokok penjualannya mencapai Rp71,9 triliun.

Jika penjualan dikurangkan dengan beban pokok penjualan, maka jumlah laba brutonya mencapai Rp25,6 triliun.

Kemudian, jika dikurangkan dengan berbagai beban lainnya dan pajak maka laba bersihnya mencapai Rp16,4 triliun.

Baca Juga: Progresnya Baru 27 Persen, Proyek Bendungan Senilai Rp1,47 Triliun di NTT Ini Bakal Bantu Produksi Beras di Lahan Seluas 5.928 ha

Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yakni mencapai Rp17,4 triliun.***

Rekomendasi