

inNalar.com – Proyek rekonstruksi jalan yang ada di Nunukan ini berlangsung pada Mei tahun 2023 lalu.
Proyek rekonstruksi jalan yang ada di Nunukan ini difungsikan sebagai jalan untuk muat hasil pertanian.
Jadi, tentunya memudahkan warga untuk mengangkut hasil pertanian mereka terutama pada musim hujan di Nunukan.
Namun, proyek rekonstruksi jalan yang ada di Nunukan ini menuai kontroversi.
Proyek rekonstruksi jalan ini seharusnya di kerjakan di Jalan Padaleo, Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur.
Dilansir inNalar.com dari kaltara.bpk.go.id, proyek rekonstruksi jalan yang direalisasikan malah perada di Desa Padaidi Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Perubahan lokasi pengerjaan rekonstruksi jalan tersebut memicu amarah dari masyarakat Desa Tanjung.
Padahal usulan pembangunan jalan di Padaleo telah diajukan dalan musyawarak rencana pembangunan sejak 10 tahun lali.
Jalan Padaelo telah lama tidak tersentuh pembangunan dimana seharusnya pembangunan jalan tersebut menjadi prioritas.
Mengingat jalan tersebut merupakan akses yang sangat penting bagi masyarakat sekitar.
Namun, saat terdapat proyek rekonstruksi jalan, malah salah lokasi.
Sementara itu, rekonstruksi jalan yang sudah terealisasi di Desa Padaidi telah mencapai 900 meter.
Untuk merealisasikan rekonstruksi jalan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit yakni mencapai belasan miliar.
Tepatnya, proyek yang dikerjalan oleh PT Resky Utama Sebatik ini menghabiskan dana Rp 18.242.920.000.
Akibat dari proyek yang salah alamat ini memicu amarah masyarakat sekitar dan bahkan warga mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa.***