

inNalar.com – Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Terbaru, pemerintah baru saja meresmikan revitalisasi Pasar Natar di Lampung dan dapat tampung hingga 799 pedagang.
Pasar Natar di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, telah selesai direvitalisasi dan kini menjadi salah satu pasar modern terkemuka di kawasan tersebut.
Proyek ini menelan biaya anggaran mencapai Rp46 miliar yang berasal dari APBN.
Proyek ini dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Revitalisasi Pasar Natar ini adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan pada bulan Mei 2023 lalu.
Pasar ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan, bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Baca Juga: Digeber Prabowo Subianto, Dulu Proyek Nuklir di Indonesia Sudah Bikin Presiden RI Ini Menggebu-Gebu
Peresmian ini menjadi momen penting dalam menghidupkan kembali roda perekonomian di wilayah tersebut.
Pasar Natar dibangun diatas lahan seluas 6.462 meter persegi, dangan luas bangunan total sebesar 6.839 meter persegi dengan rancangan modern.
Pasar ini mampu menampung hingga 799 pedagang dengan rincian 496 lapak, 286 kios kecil, dan 18 unit ruko.
Tujuan dari revitalisasi tidak hanya sebatas memperbaiki fasilitas saja, namun juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing pedagang.
Pasar Natar sendiri memegang fungsi strategis dalam roda perekonomian di kawasan Lampung Selatan. Lokasinya yang berada di kawasan yang mudah diakses menjadikannya pusat perdagangan baru yang diharapkan mampu mendongkrak aktivitas ekonomi setempat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia bahkan menyebut pasar ini sebagai “ikon bisnis” yang akan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Baca Juga: Proyek PLTN di Indonesia Masih Sulit Realisasi Gegara Nimby Syndrome, Apa Itu?
Pasar ini juga hadir denan misi mengontrol laju inflasi harga barang kebutuhan dengan menjual dengan Harga Eceran Tertinggi, bahkan dibawah dari itu.
Dengan fasilitas modern, diharapkan tidak hanya melayani kebutuhan warga setempat tetapi juga menjadi magnet ekonomi untuk wilayah yang lebih luas.
Dari sisi teknis, proyek ini menunjukkan efisiensi dan kualitas. Meskipun dana yang dialokasikan awalnya mencapai Rp60 miliar, pembangunan hanya menggunakan Rp44 miliar.
Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah dapat menjadi contoh efisiensi anggaran dalam proyek infrastruktur publik.
Pasar Natar kini menjadi simbol keberhasilan revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern yang bersaing dengan pusat perbelanjaan lainnya.
Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pasar tradisional lain di seluruh Indonesia untuk menjalani transformasi serupa demi mendukung penguatan ekonomi daerah.***(Muhammad Arif)