

inNalar.com – Provinsi Bali sebagai destinasi wisata tersohor di Indonesia ternyata membutuhkan urgensi untuk membangun bandara baru.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah berencana membangun bandara di Bali Utara sebagai fasilitas penunjang wisatawan dan mengurangi kemacetan lalu lintas.
Bandar Udara ini dikatakan akan mencetak sejarah Indonesia menjadi bandara pertama Indonesia yang dibangun di atas laut.
Rencananya sendiri telah digagas oleh pemerintah setempat mulai tahun 2015 dan menjadi mimpi masyarakat setempat sejak tahun 2009.
Pembangunan bandara ini sendiri juga dilakukan guna situasi mendesak dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dinilai sudah tidak dapat menampung penumpang.
Dilansir inNalar.com dari berbagai sumber, diketahui pembangunan Bandar Udara Internasional Bali Utara ini akan menghabiskan dana sebesar 27 triliun Rupiah.
Dana tersebut didapatkan dari hasil kerjasama dengan perusahaan investor luar negeri asal Kanada dan Timur Tengah.
Setelah melakukan studi kelayakan, pemerintah pun menetapkan lokasi pembangunannya di Kubutambahan, Buleleng, Provinsi Bali.
Perencanaan pembangunan bandara ini awalnya dinilai akan merusak ekosistem setempat karena dibangun di atas laut, namun pemerintah setempat menjamin keamanannya.
Karena menjadi mega proyek baru, pemerintah akan menjaga keaslian pura ataupun tempat ibadah di sekitar, tidak menggusur lahan masyarakat dan lokasi perumahan.
Bandara ini juga menjadi salah satu bandara internasional yang nantinya bisa menunjang kedatangan turis mancanegara dalam sektor pariwisata Pulau Dewata.
Selain itu, bandara di Bali Utara ini juga dibangun menggunakan konsep aerotropolis atau perekonomian kota yang berpusat pada bandara.
Konsep ini mengedepankan pembangunan kompleks di sekitar bandara untuk menjadi kawasan bisnis kecil dengan luas sekitar 750 hektar.
Bandaranya sendiri akan berdiri di lahan seluas 2.150 hektar, di mana setengah lahan dibangun di atas laut dengan cara reklamasi.
Sedangkan sisanya akan menggunakan daratan dengan total dua runway yang masing-masing memiliki panjang dua kilometer.
Diketahui, NBIA memiliki kapasitas sebesar 32 juta penumpang, di mana hal tersebut menjadikannya bandara terbesar kedua di Indonesia.
Pembangunan bandara ini sedang dalam proses dan ditargetkan dapat rampung dan bisa digunakan secepat mungkin.***