

inNalar.com – KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih kita kenal sebagai Gus Baha menganjurkan setiap orang muslim untuk hidup bahagia.
Gus Baha menerangkan bahwa kita sebagai seorang muslim mempunyai kadar bahagia kita masing-masing.
Lebih lanjut Gus Baha mengungkapkan bahwa sebagai seorang Muslim tidak boleh berpikir hanya untuk menuruti nafsu.
Baca Juga: Sudah Taat Beribadah Tapi Kok Masih Hidup Susah, Begini Penjelasan Logis dari Gus Baha
“Semua kesengsaraan yang kita hadapi karena kita berpikir hanya untuk menuruti nafsu, andaikan kita tidak berpikir seperti itu maka kita tidak akan merasa sengsara”Ungkap Gus Baha
Ulama yang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim tersebut menegaskan kepada setiap orang muslim untuk mengubah cara berpikirnya.
Gus Baha mengajarkan kita sebagai seorang Muslim untuk berpikir sederhana dan tidak terlalu berlebihan.
Baca Juga: Gus Baha Singgung Urgensi Zakat saat Keadaan Ekonomi Sedang Ambigu, Jangan Sampai Lalai
Hidup bahagia merupakan dambaan setiap seorang muslim apalagi dia yang taat dan selalu beribadah kepada Allah SWT.
Gus Baha menerapkan cara hidup sederhana ini kepada setiap orang muslim baik dari golongan yang mampu maupun belum mampu.
Menurut Gus Baha untuk mencapai kebahagian hidup ini tidak cukup hanya dengan mensyukuri, walaupn bersyukur adalah aspek utamanya.
menjadi seorang Muslim yang sederhana dalam berbagai hal, seperti inilah kiranya yang diajarkan Gus Baha.
“Misalnya kamu hidup bertengkar dengan seseorang, kalau kamu mengikuti syariat Allah maka kamu akan mengambil sisi postif dari hal tersebut,” imbuh Gus Baha.
Cara berpikir seperti inilah yang diharapkan Gus Baha dimiliki oleh setiap orang Muslim.
Menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT dengan menjalankan syariatnya dalam menyelesaikan masalahya.
Hal sederhana tersebut yang kadang lalai kita lakukan, apa yang diungkapkan Gus Baha harusnya menjadi sebuah renungan.
Renungan pada dalam diri agar tidak terlalu ambil pusing dalam berbagai masalah yang kita hadapi, berserah diri serta tetap berikhtiar sesuai syariat yang telah diajarkan, begitulah harusnya sikap kita sebagi seorang Muslim.***