

inNalar.com – Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 2 mempertanyakan tentang LFP kepada paslon nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Gibran Rakabuming bertanya-tanya terhadap keberpihakan tim suksesnya yang menggaungkan soal LFP atau lithium ferro phosphate.
Pertanyaan ini disampaikan kepada cawapres nomor 1 dalam tema debat keempat pada 21 Januari 2024 lalu.
Adapun temanya yakni mengenai energi, sumber daya alam atau SDA, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup, masyarakat adat, hingga agraria.
Melansir dari akun YouTube KPU RI dalam acara “Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024” pada tayangan 2 jam 30 menit, Gibran menjelaskan bahwa paslon dan tim suksesnya ini sering membahas tentang LFP.
Gibran menanyakan apakah pasangan calon ini anti terhadap nikel atau sebaliknya.
Kemudian Muhaimin menerangkan bahwa dalam pertanyaan ini diperlukan etika lingkungan dalam menentukan kebijakan apapun soal sumber daya alam.
Menurutnya, hal tersebut memiliki prinsip yang sederhana yaitu kembali kepada etika lingkungan.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan memperhatikan kebijakan terhadap etika lingkungan atas seluruh produksi pengambilan tambang, sumber daya alam, atau lainnya.
Gus Imin berpendapat bahwa seluruh potensi yang ada di bangsa ini rujukannya memakai etika lingkungan.
Lantas, Gibran mengatakan bahwa jawaban dari calon wakil presiden dari Anies Baswedan ini aneh.
Menurutnya, Cak Imin tidak memahami tentang apa itu LFP padahal sering digaungkan dan dibahas oleh tim suksesnya sendiri yakni Timnas AMIN.
Ia menjelaskan bahwa LFP itu merupakan Lithium Ferro Phosphate yakni alternatif dari nikel.
Gibran mengatakan bahwa intinya terdapat negara yang tidak ingin menggunakan nikel.
Pasangan calon wakil presiden dari Prabowo Subianto ini mempertanyakan apakah Gus Imin juga anti terhadap penggunaan nikel.
Ia mempertanyakan apakah tim suksesnya termasuk Tom Lembong tidak berdisuksi dengan Muhaimin mengenai hal ini.
Lebih lanjut Gibran memberikan penjelasan bahwa Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Menurutnya, hal ini merupakan sebuah kekuatan yang perlu digunakan oleh tanah air.
Gibran menyebut bahwa apabila berbicara terus mengenai LFP, maka hal ini sama saja dengan mempromosikan produk-produk China. ***