

inNalar.com – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka belakangan menjadi sorotan setelah melakukan bagi-bagi bansos di Jakarta Timur.
Diketahui, Gibran memberikan bantuan sosial dalam sebuah goodie bag bertuliskan “Istana Wakil Presiden” saat menjenguk korban banjir di Kampung Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Aksi Wapres Gibran tersebut memicu beragam reaksi dari netizen. Publik mempertanyakan apakah uang pribadi atau uang rakyat yang digunakan dalam kegiatan sosial tersebut.
Baca Juga: Al Nassr Bekuk Damac FC di Liga Arab Saudi, Cristiano Ronaldo Borong Gol!
Hal itu sebagaimana dikatakan melalui akun X @Mdy_Asmara1701 yang turut melampirkan foto goodie bag berwarna biru bertuliskan Istana Wakil Presiden” dan “Bantuan Wapres Gibran”
“Istana Wakil Presiden. Ini pakai uang pribadi apa uang rakyat????!!” tulis seorang netizen.
Beberapa netizen juga mempersoalkan mengapa nama Gibran ikut disertakan dalam tas bansos tersebut.
Baca Juga: Segini Besaran UMK Semarang 2025 Usai Prabowo Resmi Naikkan Upah Minimum Nasional 6,5%
“Bukan Wapres RI, tapi wapres Gibran, penting banget ya namanya mesti ditulis,” ujar netizen lain.
Diketahui, bansos dengan goodie bag warna biru itu dibagikan pada hari Kamis, 28 November 2024 kemarin.
Salah seorang korban banjir Kampung Melayu, menjelaskan bahwa isi tas di antara ada minyak, beras 5 kg dan gula.
Baca Juga: Inilah Bocoran Tes SKB Kemenkumham Jabatan SLTA Sederajat Penjaga Tahanan dan Keimigrasian
Isu mengenai tas “Istana Wakil Presiden” ini juga bergeliat di media sosial, khususnya X (dulunya Twitter).
Berdasarkan tinjauan inNalar.com pada Sabtu 30 November 2024 pukul 2.32 dini hari, keyword ‘Istana Wakil Presiden’ menjajaki topic trending X.
Tercatat, keyword tersebut sudah mendapati 5 ribu lebih postingan dari warganet dan akan terus bertambah.
Mengutip laman resmi Wakil Presiden RI, Gibran memang dikonfirmasi melakukan kunjungan ke pemukiman warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Kawasan ini sempat terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter akibat luapan sungai Ciliwung.
Setelah melakukan peninjauan di Kampung Melayu, Gibran lantas beranjak ke Bidara Cina, Cawang yang juga terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter.