

inNalar.com – Dalam rangka meningkatkan konektivitas antar daerah, pemerintah membangun sebuah infrastruktur transportasi jenis baru di Indonesia dan letaknya berada di Sumatera Selatan.
Infrastruktur transportasi jenis baru di Palembang Sumatera Selatan ini adalah Lintas Rel Terpadu atau LRT.
LRT di Sumatera Selatan ini jadi yang pertama di Pulau Sumatera, bahkan di Indonesia.
Baca Juga: Link Pesan Tiket Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta, Dibuka Uji Coba Gratis Pada 16-30 September 2023!
Letak dari LRT ini tepatnya berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya LRT Palembang atau LRT Sumsel.
Sebagai informasi, LRT merupakan salah satu sistem kereta api yang beroperasi di perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau lintasan khusus.
LRT Palembang ini mulai dibangun pada tahun 2015 dan rampung pada tahun 2018.
LRT Palembang memang sejak awal diproyeksikan untuk pagelaran Asian Games pada tahun 2018 silam.
Pembangunan LRT ini dulunya dipercayakan kepada PT Waskita Karya dan penyelenggaraan sarana Kereta Api oleh PT KAI.
Jalur dari LRT Palembang membentang sepanjang 23,4 Km dengan lebar jalur 1067 mm.
Baca Juga: 10 Kabupaten Penghasil Kelapa Terbanyak di Jawa Timur, Nomor 1 Bukan Malang Tapi…
Dilansir inNalar.com dari kppip.go.id, Untuk proyek sebesar ini, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp12,5 triliun.
Namun, setelah pagelaran Asian Games 2018 lalu beredar kabar bahwa kini LRT Palembang penumpang.
Hal tersebut tersebar melalui kritikan dari Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan bahwa LRT Palembang merupakan proyek gagal dan sepi penumpang.
Jika berbicara data, pada tahun 2019 silam penumpang LRT Palembang mencapai 2,6 juta orang hingga terserang oleh pandemi di tahun 2020 dan 2021 hanya 1,5 juta penumpang.
Kemudian, pada tahun 2022 penumpang LRT melambung hingga menjadi 3 juta orang per tahun.
Salah satu alasan dari sepinya peminat dari LRT Palembang ini ditengarai oleh akses masayarakat ke LRT yang agak sulit.
Namun, pemerintah mengupayakan membuka feeder atau moda pengumpan angkutan lain untuk mengatasi sulitnya akses masyarakat ke LRT.
Diharapkan pada tahun 2023 ini, jumlah penumpang LRT kembali mengalami kenaikan hingga 4 juta lebih penumpang.***