

inNalar.com – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kalimantan Barat ini disebut sebagai embrio pertumbuhan ekonomi di perbatasan RI – Serawak.
Bagaimana tidak, pos lintas di Kabupaten Bengkayang ini diam-diam catatkan ekspor ke negara tetangga hingga Rp6 miliar hanya dalam waktu 5 bulan.
Hal tersebut diungkap oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson saat meninjau operasi Pasar Teratai di Bumi Emas pada Senin, 20 November 2023.
“Di perbatasan Bengkayang ini sudah mulai mengekspor sayur – sayuran dan itu harganya kalau menurut bupati sekitar 6 miliyar,” pungkasnya, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kalbar.
Lebih lanjut, ternyata hasil bumi andalan wilayah ini tidak hanya sayur-mayur saja, bahkan produk buah-buahan hingga daging juga dipasok ke negara tetangga.
Peningkatan ekonomi di kawasan perbatasan ini menjadi buah kabar membahagiakan usai PLBN Jagoi Babang mujurkan akses lintas negara.
Seketika, infrasruktur tersebut menjadi pos andalan aktivitas pertumbuhan ekonomi daerah perbatasan RI – Serawak.
Meski daerahnya belum tersentuh pembangunan pelabuhan ekspor, akses darat telah mampu dioptimalkan.
Pasalnya PLBN Jagoi Babang ini pun bukan hanya sekadar pos jaga lintas negara saja, terdapat bangunan inti, gudang barat dan transit, hingga pasar perbatasan.
Beragam fasilitas penunjang lainnya pun dibangun guna memantik pertumbuhan ekonomi wilayahnya.
Menyimpan banyak potensi produk bernilai tinggi, ke depannya bukan tidak mungkin bakal dibangun pelabuhan khusus untuk melancarkan aktivitas ekspornya.
Lantas, ada ‘harta karun’ apa saja yang banyak tidak disadari khalayak dari kekayaan alam Kabupaten Bengkayang ini?
Berangkat dari karakteristik tanah yang subur dengan kontur yang beragam, daerah ini dianugerahi limpahan sumber daya alam berkualitas terbaik.
Dari sektor pertanian sendiri, komoditas seperti sayur-mayur, jagung, dan beras menjadi andalan utama perekonomian kabupaten ini.
Kecil-kecil cabe rawit, tahukah bahwa luas wilayah Bengkayang hanya 3,68 persen dari luas total Kalimantan Barat.
Dengan mengandalkan luas wilayah 5.396,3 kilometer persegi, siapa sangka PPID BNPP mengungkap fakta mengejutkan.
Ternyata wilayah mungil ini menyimpan ‘harta karun’ lada berkualitas ekspor dengan luas tanam mencapai 3.067 hektare.
Disebut sebagai daerah penghasil lada terbesar di Kalimantan Barat, tidak heran salah satu sebutan varietas khusus komoditasnya banyak dikenal dengan Lada Bengkayang.
Tidak sia-sia Kementerian PUPR membangun PLBN Jagoi Babang selama 3 tahun dengan berbagai fasilitas yang tersebar di atas lahan 16,4 hektar. ***