

inNalar.com – Jakarta merupakan daerah pusat bisnis di Indonesia yang juga menjadi ibu kota negara.
Sebagai kota metropolitan, memang jarang ditemui wisata alam di Jakarta.
Kebanyakan, hiburan warga kota metropolitan ini adalah pusat perbelanjaan atau taman bermain.
Namun, dibalik modernisasi di Jakarta terdapat berbagai bangunan tua zaman kolonial Belanda.
Mungkin terlihat kuno, tetapi di zaman sekarang bangunan-bangunan tua di Jakarta tersebut sangat instagramable.
Salah satu gedung bersejarah di daerah ini dikenal dengan nama Gedung AA Maramis.
Lokasinya berada di Kompleks Kementerian Keuangan Indonesia di Jakarta Pusat.
Gedung AA Maramis didirikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels pada tahun 1809 dan berdiri pada tahun 1828.
Awalnya pembangunan gedung ini bertujuan untuk memindahkan Kastil Batavia yang semula berada di muara Sungai Ciliwung untuk dipindahkan ke Ibu Kota Jakarta.
Gedung bersejarah ini juga merupakan bangunan tertua kedua di Jakarta setelah Istana Negara.
Dilansir inNalar.com dari instagram pesona.indonesia, gedung ini sempat beralih fungsi menjadi Departement Van Financien di tahun 1836.
Pada saat itu, digunakan untuk aktivitas keuangan pemerintah Belanda hingga akhirnya diserahkan kepada Kementerian Keuangan RI pada tahun 1950.
Dilansir inNalar.com dari setkab.go.id, untuk menghargai jasa A. A. Maramis, pada tahun 2008 Gedung Department van Financien atau Gedung Daendels ini diberi nama Gedung A. A. Maramis.
Gedung AA Maramis sempat mengalami revitalisasi pada tahun 2019 lalu dan rampung pada tahun 2022.
Proses pemugaran dilaksanakan secara ketat dan memperhatikan kaidah konservasi benda cagar budaya.
Pekerjaan yang dilakukan meliputi penguatan struktur bangunan, konservasi arsitektur, interior, mechanical-electrical-plumbing (MEP), pencahayaan khusus, serta lanskap area Gedung A. A. Maramis.
Setelah revitalisasi tersebut, gedung AA Maramis digunakan sebagai Cagar Budaya atau museum dan Perpustakaan Keuangan Negara.
Bahkan, pembenahan tersebut membutuhkan anggara sebesar Rp300 miliar.
Selain itu, bangunan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat jamuan kenegaraan, ruang pertemuan, hingga sarana edukasi.
Meskipun telah dilakukan renovasi, namun pemerintah tidak menghilangkan keasliannya.
Jadi, bangunan bersejarah ini masih terlihat dengan gaya arsitektur khas Belanda yang bisa menjadi lokasi foto yang instagramable.
Gedung A. A. Maramis juga rencananya akan diintegrasikan dengan kawasan Taman Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Katedral, Gedung Kesenian Jakarta, dan Pasar Baru sebagai satu kesatuan kawasan wisata warisan (heritage).
Itulah ulasan mengenai gedung bersejarah yakni Gedung AA Maramis yang disulap menjadi bangunan estetik.***