Gelontorkan Rp40 Triliun hingga Gandeng Malaysia, Megaproyek PLTA di Kalimantan Utara Ini Mampu Serap 5000 Pekerja

InNalar.com – Sejak pemerintahan presiden Jokowi, akhir-akhir ini banyak terjadi pembangunan megaproyek di Indonesia.

Salah satunya adalah yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) yaitu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk.

Bahkan proyek ini juga merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia, atau yang biasa dijuluki negeri Jiran.

Baca Juga: Bagikan Dividen Jumbo Senilai Rp225 Miliar, Produsen Bodrex dan Marina Ini Ternyata Dapatkan Laba Segini

Meski bekerja sama dengan luar negeri, namun pembangunan ini juga masuk di bagian proyek strategis nasional (PSN).

Dalam mengerjakan proyek ini pun luas lahannya juga tidak main-main, karena mencapai 22.800 hektar pada kondisi puncak debit air.

Pengerjaannya pun juga memakan waktu cukup lama, karena waktu yang dibutuhkan diperkirakan adalah 7 tahun hingga 2029 nanti.

Baca Juga: Kuras Cuan Rp1,5 T, Emiten Korea Selatan Caplok Tambang Nikel di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Borong Area Konsesi Seluas 7 Kali Pulau Yeouido?

Dilansir InNalar.com dari kppip, groundbreaking pada proyek ini juga telah dilakukan kemarin oleh presiden Jokowi pada 1 Maret 2023.

Selama proses dibangun, diperkirakan proyek ini nantinya akan menyerap hingga 5000 karyawan lokal.

Tentu hal ini tidaklah terlalu mengejutkan, mengingat pembangkit listrik ini diklaim akan jadi yang terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Daya Tampungnya 12,18 Juta M3, Proyek Bendungan di NTB Ini Sudah Berjalan 5 Tahun Tapi Tak Kunjung Selesai, Targetnya…

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pengerjaan Megaproyek ini adalah kerja sama antara dua negara.

Adapun kerja sama ini dilakukan melalui PT Kayan Patria Pratama Indonesia dan Sarawak Energi Berhad yang merupakan perusahaan asal Malaysia.

Walau melakukan kerja sama, namun investasi yang harus diguyurkan untuk membangun pembangkit listrik ini sangat lah besar hingga mencapai puluhan triliun.

Baca Juga: Adaro Energy Bagi-Bagi Dividen Rp6,2 Triliun, Konglomerat Batu Bara Boy Thohir Keciprat Fulus 6,18 Persen, Harta Auto Terkerek Naik hingga…

Tepatnya, megaproyek dalam membuat pembangkit listrik terbesar di Indonesia ini membutuhkan USD2,6 miliar.

Jika dikonversikan ke mata uang Indonesia, maka proyek ini sampai harus menggelontorkan Rp 40 triliun.

Maka tak heran jika proyek yang masuk ke PSN ini harus digarap selama 7 tahun, hingga memiliki luas 22.800 hektar.

Baca Juga: Habiskan Cuan Rp168 Miliar, Nama Jembatan Terpanjang di Lampung Ini Terinspirasi dari Tokoh yang Dimakamkan di Dekatnya

Akan tetapi, justru karena memiliki luas lahan 22.800 hektar itu juga membuat tiga Kecamatan di 11 pemukiman harus dikorbankan.

Namun dengan begitu, saat PLTA Mentarang Induk ini beroperasi, nantinya diklaim dapat memasok sumber listrik sebanyak 1.375 megawatt.

Sedangkan untuk air yang akan diolah, nantinya sumber tersebut akan diambil dari Sungai Mentarang yang merupakan sungai terpanjang ketiga di Kalimantan.

Baca Juga: BRI Pastikan Digital Banking dan Layanan Terbatas di Kantor BRI Tetap Andal Selama Libur Nataru, Ada Weeken Banking

Selain itu ada pula anak sungai Mentarang yaitu sungai Tubu yang akan dimanfaatkan pula dalam proyek kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia. ***

 

Rekomendasi