Gelontorkan Rp130 T, Proyek Swasembada Perkebunan Tebu 2 Juta Hektare di Merauke Ancam Hutan Alam Papua Selatan


InNalar.com –
Indonesia kini tengah memiliki proyek baru yang akan dilaksanakan di daerah Papua Selatan.

Proyek tersebut adalah swasembada gula yang akan membangun perkebunan tebu hingga jutaan hektar di daerah Merauke.

Namun ternyata proyek tersebut nantinya bisa saja berimbas pada dibabatnya hutan yang luasnya juga bisa mencapai jutaan hektar.

Baca Juga: Megaproyek Rp1.114 Triliun! IKN Kalimantan Timur Bakal Punya Kereta Cepat: Bisa Tembus Brunei Darussalam, tapi..

Pasalnya, proyek yang berada di kabupaten Merauke ini nantinya tidak hanya akan dibangun perkebnunan, melainkan akan ada pula proyek-proyek lainnya seperti sarana dan prasarana.

Proyek yang akan dibangun di daerah Papua Selatan tersebut meliputi akses jalan, pelabuhan, lima pabrik gula, perkebunan, bendungan dan pembangkit listrik berkapasitas 120 megawatt.

Maka tak heran jika nantinya proyek besar-besaran ini jumlah lahannya diperkirakan mencapai 2 juta hektar.

Baca Juga: Dilirik Malaysia dan Singapura, Kalimantan Utara Bakal Bangun Megaproyek Desalinasi Super Canggih di 2 Daerah

Selain itu, nilai investasi yang digelontorkan untuk membangun proyek ini mencapai 8 miliar USD.

Jumlah tersebut setara dengan Rp130 triliun jika kurs adalah Rp16.252.

Berdasarkan rencananya, proyek yang berada di Merauke ini akan dibangun oleh BUMN, Swasta, dan BUMN swasta seperti yang dilansir dari kanal YouTube MKM Things.

Baca Juga: Dikira Food Court Mall Rupanya Kantin, Sekolah Termewah di Surabaya Ini Dikelola Profesional Asing Verified

Diketahui proyek di daerah Papua Selatan ini sudah ditandatangani oleh presiden Jokowi pada 19 April 2024 lalu berkaitan dengan kepres Nomor 15/2024 tentang pembentukan satgas yang diperlukan.

Walau begitu, ternyata proyek yang nilai investasinya hingga ratusan triliun ini justru bisa mengancam bagi hutan alam yang ada di daerah sekitarnya.

Sebab diketahui pada tahun 2022 kemarin sisa hutan alam yang ada di daerah Papua Selatan hanya berjumlah 8,5 juta hektare.

Baca Juga: Bukan yang Termahal di Surabaya, Sekolah Elit Seluas 5 Ha Ini Gunakan Kurikulum Internasional No 1 di Indonesia

Ditambah lagi diketahui selama 20 tahun terakhir ini sejak tahun 2000-2022 tanah Papua sudah kehilangan hutan alam hingga mencapai 688.438 hektar.

Bahkan Papua Selatan juga sebenarnya merupakan penyumbang 40% dari hutan primer di Indonesia sehingga akan merusak pertahanan hutan hujan yang ada di Nusantara.

Meski begitu, sebenarnya pemerintah melakukan proyek di Papua Merauke ini juga dikarenakan Indonesia yang melakukan banyak impor gula.

Baca Juga: Intip Alur Pendaftaran Sekolah Taman Kanak-Kanak RA Perwanida Blitar Bertajuk ‘Smart and Religius School’, Syaratnya…

Dengan adanya proyek swasembada gula ini, maka akan membuat Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor dari luar negeri.

Proyek perkebnunan tebu ini juga masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) yang merupakan lanjutan dari food estate dalam rangka mendukung percepatan swasembada gula nasional dan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.

Nantinya terdapat lima konsorsium dalam negeri yang ikut terlibat dalam mengembangkan proyek yang dimaksud.

Salah satunya adalah PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Co dan Wilmar Group yang akan bergabung di dalam konsorsium yang nilai investasinya mencapai ratusan triliun ini.

Pada langkah awal ini, diketahui proyek tengah berjalan di tahap pembibitan awal seluas 120 hektar.

Tahap pembibitan awal ini dikembangkan oleh PT Global Papua Abadi dan PT Murni Nusantara Mandiri.***

 

Rekomendasi