Gelontor Rp20 Miliar, Riau-Sumatera Barat Bakal Disatukan dengan Kecerdasan Buatan Lewat Jalan Tol 255 KM


inNalar.com – 
Proyek jalan Tol Riau-Sumatera Barat merupakan salah satu dari beberapa proyek Tol Trans Sumatera atau yang biasa disebut sebagai JTTS.

Pengerjaan proyek jalan tol penghubung Riau-Sumatera Barat ini sudah dimulai sejak tahun 2012 dan ditargetkan selesai pada tahun 2024, menurut laporan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). 

Sesuai dengan namanya, proyek JTTS ini adalah proyek pembangunan tol di wilayah Pulau Sumatera, Indonesia.

Baca Juga: Butuh Rp 313 Triliun, Jembatan Termahal di Dunia Penghubung Jawa, Sumatera Lewat Lampung Bakal Digarap Prabowo?

Perlu di ketahui bahwa proyek tol ini merupakan gagasan program kerja dari Mantan Presiden RI ke-7 Bapak Joko Widodo. 

Sejak awal kepemimpinannya, Pak Jokowi telah merencanakan untuk melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia secara besar-besaran.

Pembangunan proyek ini berfungsi untuk menghubungkan semua provinsi yang ada di Pulau Sumatera, dari ujung utara Aceh sampai ujung selatan Lampung. 

Baca Juga: Sejak Bergabung Sebagai AgenBRILink BRI, Bisnis Salon Kecantikan di Kediri Ini Makin Untung

Pengerjaan program kerja Pak Jokowi ini dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya (BUMN).

Perusahaan ini juga telah mengerjakan beberapa proyek JTTS, antara lain Jalan Tol Ruas Padang-Sicincin di Provinsi Sumatera Barat sepanjang 36 kilometer dan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi I Padang Tidji-Seulimum di Provinsi Aceh sepanjang 25 kilometer.

Dalam pengerjaan Proyek penghubung Provinsi Riau dan Sumatera Barat ini ini terdapat kebaruan inovatif dengan menggunakan kecerdasan buatan yang biasa kita kenal dengan sebutan Artificial Intelligence/AI. 

Baca Juga: Disinari Matahari Selama 24 Jam, 5 Negara Ini Tak Merasakan Malam Hari Sama Sekali

Teknologi kecerdasan buatan AI digunakan untuk pemetaan topografi jalan tol. Hasil topografi akan terlihat secara digital dengan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR). Dengan bantuan teknologi AI, proses pengerjaan proyek JTTS ini dapat menjadi lebih cepat.

Hal ini dibuktikan dengan efisiensi yang diberikan dalam segi waktu dan biaya. Teknologi mampu memberikan efisiensi waktu sebesar 88% dan memberikan efesiensi biaya sebesar 48%.

Penggunakan teknologi Artificial Intelegence/AI sudah digunakan perusahaan dalam pembangunan proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang Seksi Pangkalan – Payakumbuh hingga Seksi Payakumbuh – Sicincin sejak tahun 2018 dan baru pertama kali dimiliki oleh PT Hutama Karya. 

Baca Juga: Resmi Dihapus dari Peta, Inilah 6 Kota Mati di Indonesia, Ada Kawasan Eks Proyek Mangkrak Tommy Soeharto

Kementerian PUPR sebagai pengembang utama proyek menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam mengerjakan proyek JTTS adalah masalah pendanaan. 

Tidak dapat dihindari bahwa proyek yang melintang di antara Riau dan Sumatera Barat sepanjang 255 kilometer ini memiliki masalah kekurangan dana. Pendanaan menjadi krusial sebab PT Hutama Karya perlu segera merealisasikan garapan infrastruktur ini.

Sehingga pemerintah harus memberikan suntikan dana berupa Penanaman Modal Negara (PMN) kepada PT Hutama Karya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengerjaan proyek JTTS. 

Baca Juga: Habiskan Rp24,9 Miliar, Jembatan Megah di Kabupaten Balangan Ini Panjangnya Capai 80 Meter

Proyek jalan tol JTTS ini berhasil mendapatkan investasi sebesar Rp20 milliar.

Tidak hanya didukung dengan biaya yang besar, PT Hutama Karya juga mempersiapkan SDM yang berkualitas tinggi, salah upayanya yaitu dengan menggelar pelatihan dan pendampingan oleh expert.***(Gebriel Hemas)

 

Rekomendasi