Geger! Nadiem Makarim Bikin Skripsi Kini Tidak Lagi Wajib Bagi Mahasiswa! Netizen Tuai Pro dan Kontra

inNalar.com – Seperti yang diketahui sebelumnya, skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan untuk kuliah.

Banyak mahasiswa yang berhenti ditengah jalan hanya karena skripsi yang belum selesai.

Banyak juga mahasiswa yang menunda lulusnya karena skripsi yang tidak selesai-selesai.

Baca Juga: Perkiraan Biaya Rp 6 Triliun, Pabrik Alumina Terbesar se-Indonesia Akhirnya Ada di Kalimantan Barat

Namun 29 Agustus kemarin, Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa skripsi tidak lagi wajib untuk para mahasiswa.

Beliau mengungkapkan bawah skripsi bisa diganti dengan prototype dan lain sebagainya.

Beliau mengatakan bahwa tugas akhir bisa bukan hanya skripsi dan tesis.

Baca Juga: Ancaman Perubahan Iklim Semakin Ekstrem, Kota Pekalongan di Jawa Tengah Bersiap Tenggelam dalam Waktu Dekat?

Banyak juga tugas akhir yang bisa diplikasikan kepada mahasiswa seperti Prototype, Proyek akhir dan sebagainya.

Bukan berarti tesis, skripsi dan lainnya tidak bisa. Semua dikembalikan kepada perguruan tinggi masing-masing.

Misalnya program study sudah menggunakan best learning aplication, perguruan tinggi bisa berargumen.

Baca Juga: Dibangun Tahun 1896, Vihara di Lampung Ini Jadi Saksi Sejarah Peradaban Bangsa Tionghoa, Terdapat Patung…

Jika mahasiswa telah melakukan berbagai test kompetensi dan beberapa proyek yang membuktikan kemahiran Mereka.

Perguruan tinggi bisa tidak memberikan tugas akhir kepada mahasiswa mereka.

Jika perguruan tinggi sudah merasa proses mereka sudah dengan project dan mempunyai bukti hasil kompetensi, maka tugas akhir tidak perlu dilakukan.

Beberapa netizen mengaku senang dengan adanya kebijakan baru tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa bukan skripsi yang harus dihilangkan, namun dosen yang mempersulit yang perlu ditanjau lagi.

Ada yang mengatakan bahwa mereka kuliah sampai 14 Semester hanya karena tidak lulus skripsi.

Namun sebagian warga net tidak menyetujui kebijakan baru yang disampaikan tersebut.

Mereka mengatakan bahwa nantinya cetakan sarjanan yang akan dihasilkan adalah sarjana abal-abal.

Sebagian mengatakan bahwa nanti lulusan baru tidak akan memiliki mental yang kuat karena sebagian besar mental diuji saat skripsi.***

Rekomendasi