

inNalar.com – Bahasa Inggris adalah menjadi salah satu alat untuk menjelajahi dunia.
Bagaimana tidak, informasi dari seluruh penjuru dunia bisa dengan mudah kita dapat asalkan kita menguasai salah satu bahasa asing yaitu Bahasa Inggris.
Bahasa asing Inggris sendiri menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan mulai dari Sekolah Dasar di Indonesia.
Namun, hal tersebut tak lantas menjadikan masyarakat Indonesia sepenuhnya mampu menguasai bahasa asing tersebut.
Jika kita bandingkan dengan negara tetangga yaitu Malaysia, penguasaan Bahasa Inggris di negara kita masih tertinggal jauh.
Berdasarkan data living cost yang diperbarui pada 1 Maret 2024, persentase literasi bahasa asing, khususnya Inggris penduduk Indonesia di angka 18 persen.
Sedangkan Malaysia, angka penguasaan di angka 57,3 persen. Terpaut cukup jauh bukan?
Rendahnya persentase kemampua orang Indonesia yang tak sampai 20 persen inilah yang menyebabkan istilah Buta Bahasa Inggris menjadi cukup melekat.
Buta Bahasa Inggris terntunya akan menjadikan kesulitan tersendiri bagi Masyarakat Indonesia untuk bisa bersaing di kancah internasional.
Beberapa faktor rendahnya kemampuan Bahasa Inggris bagi Masyarakat ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya motivasi untuk belajar, kualitas pendidikan, kurangnya praktik, dan masih banyak lagi.
Meskipun jika menengok kembali ke belakang, Malaysia sebagai negara bekas jajahan negara Inggris tentu saja menjadi hal yang wajar jika angka penguasaan bahasa asingnya cukup tinggi.
Selain itu, faktor yang menjadikan Malaysia lebih unggul dalam penguasaan literasi Inggris jika dibandingkan dengan Indonesia adalah karena Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua yang digunakan di negeri jiran setelah Bahasa Melayu.
Baca Juga: Terima Gaji Elit Rp10 Juta? Cek 29 Formasi CPNS 2024 BPOM Lulusan D3 S1 Ini
Sehingga tidak heran jika Indonesia tertinggal jauh, karena penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari juga berpengaruh terhadap pengentasan Buta bahasa asing.
Salah satu dampak dari tingginya angka penguasaan Bahasa Inggris di Malaysia ini menjadikan negara tersebut sebagai negara terbaik untuk ditinggali.
Tentu saja masih banyak faktor lain selain bahasa seperti misalnya biaya hidup, angka harapan hidup, pendapatan per kapita, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Jadi Syarat Pengambilan Gaji Pensiunan PNS, Inilah Cara Menggunakan Aplikasi Otentikasi Taspen
Dari segi pariwisata, kemampuan bahasa asing tentunya menjadi pertimbangan tersendiri jika ingin mengunjungi suatu negara.
Tentu saja mengunjungi negara dengan tingkat penguasaan Bahasa Inggris akan memudahkan wisatawan asing untuk berkunjung.
Sehingga secara tidak langsung, angka buta Bahasa Inggris yang tinggi bisa berdampak pada sektor ekonomi dengan menurunnya angka kunjungan dari turis luar negeri.
Baca Juga: Rincian Gaji dan 5 Jenis Tunjangan yang Perlu Diketahui Sebelum Mendaftar PPPK 2024, Wajib Catat!
Namun, bukan berarti tidak bisa disembuhkan, buta Bahasa Inggris bisa kita atasi dengan memperbaiki sistem pendidikan.
Mulai dari menyadarkan masyarakat akan pentingnya Bahasa Inggris dan menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai.***