

inNalar.com – Kampung Sultan di Garut jadi perbincangan hangat sejak beberapa bulan lalu, pasalnya penampakan kampung ini sangat mencolok dan berbeda dibanding kampung-kampung lain.
Kampung Sultan ini berlokasi di Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Leles, Garut, Jawa Barat. Jika dihitung kurang lebih ada tiga puluh rumah mewah yang berjejer di sepanjang jalan.
Kebanyakan rumah-rumah itu berlantai dua atau tiga dengan desain klasik dan mewah. Belum lagi mobil-mobil juga ikut bertengger di depan rumah mereka.
Teh Mayang seorang kreator konten Youtube dalam videonya menggambarkan suasana Kampung Sultan yang berada di lereng gunung namun dipenuhi dengan rumah mewah.
Sepanjang video, Teh Mayang yang meliput langsung di lokasi tidak hentinya berdecak kagum melihat deretan rumah mewah yang bertingkat itu.
“Ini luas sekali, tuh halamannya luas, dan rumahnya tuh… ini satu orang rumahnya segini loh…,” tutur Teh Mayang dalam videonya.
Perekonomian warga Kampung Sultan diketahui hasil dari produksi tas dengan berbagai macam model dan ukuran contohnya tas sekolah, tas anak-anak hingga dewasa.
Para pengusaha tas tersebut biasanya mendistribusikan barang dengan cara online, tidak hanya dalam negeri tapi tas buatan warga Kampung Sultan ini juga sudah sampai ke luar negeri.
Dilansir dari kanal Youtube Ngomongin Uang pada Rabu, 30 Agustus 2023 salah seorang pengusaha tas bernama Dani mengaku bahwa omzetnya per bulan bisa mencapai Rp500-600 juta hanya dari online.
Usaha tas ini bermula pada sekitar tahun 1998, dulunya warga Kampung Sultan ini kebanyakan berprofesi sebagai petani, namun akibat krisis moneter seorang petani memutuskan untuk banting stir menjadi pengrajin tas lalu akhirnya diikuti warga lain.
Dari satu orang tersebut ternyata bisa memberikan dampak positif untuk perekonomian satu kampung, bahkan hingga sekarang sekitar 95% pemuda di kampung tersebut juga mebuka usaha tas sendiri.
Hal itu juga dibuktikan oleh Teh Mayang saat melakukan rekaman di lokasi, ia bertemu seorang pemuda yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk produksi tas.
Harga tanah dikawasan tersebut diketahui sangat mahal diperkirakan mulai dari Rp50-100 juta per tumbak atau seukuran 4×4 meter.
Walaupun banyak rumah mewah, sayangnya infrastruktur jalan di Kampung Sultan masih terbilang kurang, karena banyaknya jalan yang tidak rata atau berlubang.
Dari hal itu, masyarakat Kampung Sultan berharap jalan di sekitar tempat tinggal mereka bisa jadi lebih bagus lagi.***