

inNalar.com – Prabowo Subianto merupakan seorang politisi, pengusaha, serta perwira tinggi militer tanah air.
Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI untuk periode 2019 sampai dengan 2024 mendatang.
Prabowo Subianto saat ini juga menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.
Tidak hanya itu, ia juga telah menggandeng Gibran Rakabuming Raka putra pertama Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai cawapresnya di Pilpres 2024.
Tentu sangat menarik untuk membahas karir politik calon presiden RI satu ini.
Prabowo Subianto sendiri lahir di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951.
Ia memiliki nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo dengan pangkat Letnan Jenderal TNI Angkatan Darat (AD).
Perjalanan Karir Politik Prabowo Subianto
Perjalanan karir politik dari sosok Prabowo Subianto berawal dari pencalonan dirinya sebagai capres dari Partai Golkar di tahun 2004.
Sayangnya, ia kandas di tengah jalan karena kalah suara dari Wiranto.
Kemudian, Prabowo dengan orang-orang terdekatnya mendirikan Partai Gerinda di 6 Februari 2008.
Saat itu, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Pada pemilu tahun 2009, Partai Gerinda berhasil menempatkan 26 wakilnya di kursi DPR RI.
Berlanjut ke karir politik tahun 2014, Partai Gerindra kembali menempatkan 73 orang wakilnya di DPR RI.
Hal tersebut membuatnya menjadi partai ketiga terbesar di tanah air. Tepatnya setelah PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Sebelumnya, di tanggal 9 Mei 2008 Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres di pemilu tahun 2009.
Akan tetapi, setelah melakukan proses tawar menawar, akhirnya ia bersedia menjadi cawapres dari Megawati Soekarnoputri.
Kemudian melakukan penandatanganan “Perjanjian Batu Tulis”.
Sayangnya, kedua pasangan ini kalah telak dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Boediono.
Walaupun sudah pernah menjabat sebagai presiden di tahun 2001-2004, ternyata tidak menjamin kemenangan seorang Megawati.
Ia tentu perlu menerima kekalahan dari Jenderal TNI SBY.
Prabowo Subianto yang juga menerima kekalahan dalam karir politiknya pun tidak lantas membuatnya menyerah.
Walaupun tidak mendapatkan kursi di masa pemerintahan SBY, ia mencalonkan diri kembali sebagai capres di pemilu tahun 2014.
Saat itu, ia berpasangan dengan Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional atau PAN.
Sedangkan lawannya yakni Jokowi-Jusuf Kalla yang berasal dari PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Setelah pemilu tahun 2014 berlangsung, Prabowo Subianto kembali harus menerima kekalahannya dari Jokowi-JK.
Pada pemilu berikutnya yakni di tahun 2019, Prabowo kembali memperjuangkan karir politiknya dengan menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Akan tetapi, ia kembali kalah telak dari suara yang diperoleh Jokowi-Ma’ruf Amin.
Meski begitu, kenyataannya Jokowi justru memberikan kursi menterinya kepada Prabowo.
Melansir dari Antara, Presiden Jokowi melantik Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Dengan begitu, ia resmi tergabung dengan kabinet Jokowi-Ma’ruf dengan masa jabatan 2019-2024.
Pengumuman pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi di Kompleks Istana Presiden.
Tentu saja hal ini cukup menjadi sebuah kejutan mengingat Prabowo merupakan rival dari Jokowi pada pemilu.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga menunjuk Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Karir politik Prabowo Subianto pun tidak sampai disitu saja.
Pasalnya, ia juga telah mendaftarkan diri ke KPU sebagai calon presiden bersama Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presidennya untuk Pilpres 2024.
Bahkan deklarasinya sebagai pasangan capres dan cawapres tersebut mendapat dukungan penuh dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dimana ketua umumnya adalah adik Gibran sendiri.
Yakni Kaesang Pangarep yang merupakan putra ketiga dari Presiden Jokowi.
Tentu saja perjalanan karir politik sang jenderal ini sangat unik dan menarik.
Pasalnya, Prabowo Subianto seolah tidak pernah menyerah dari berbagai kekalahan di dunia politik.***