Gandeng China, Kalimantan Timur Kini Miliki Pabrik Semen Rp15 Triliun yang Sempat Ditolak Asosiasi, Mengapa?

inNalar.com – Kalimantan Timur kini memiliki industri baru yang bekerja sama dengan perusahaan asal China.

Industri tersebut adalah pabrik semen yang berada di Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.

Perlu diketahui, industri tersebut juga sudah selesai dibangun dan telah diresmikan pada 23 Agustus 2023.

Baca Juga: Tak Sia-sia Pemerintah Anggarkan Rp1,7 Triliun untuk Bangun Pabrik Pupuk di Aceh, Segini Target Produksi yang Berhasil Dicapai pada 2023

Seperti yang dijelaskan di atas, pembangunan industri ini merupakan hasil kerja sama dengan China.

PT Kobexindo melakukan kerja sama dengan Hongshi Holding Group yang merupakan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu.

Sekedar informasi, diketahui Hongshi Holding Group memiliki kapasitas produksi semen mencapai 120 juta ton per tahun.

Baca Juga: Habis Rp15,7 Miliar, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo di Jawa Timur Diklaim Tahan Beban 100 Orang Berkat Gunakan Teknologi Suspended, Ada Sensornya?

Dengan jumlah kapasitas sebanyak itu, Hongshi Holding Group juga menjadi perusahaan China yang memproduksi semen terbesar ke-3.

Sementara itu, dalam membangun industri di Kaltim ini PT Kobexindo dan Hongshi Holding Group mengeluarkan investasi yang terbilang besar.

Karena investasinya mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp15 triliun lebih jika dikonversikan ke rupiah.

Baca Juga: Sanggup Pikul Beban 8,4 Ton, Progres Jembatan Kaca Senilai Rp15 Miliar di Probolinggo Jawa Timur Ini Hampir Rampung dan Siap Diresmikan Awal 2024

Dilansir inNalar.com dari kaltimprov.go.id, maka tidak heran jika pabrik semen yang berada di Kutai Timur ini produksinya diramalkan bisa mencapai 8 juta ton per tahun.

Sekedar informasi, sebenarnya pembangunan industri yang berada di daerah Kalimantan Timur ini sempat ditolak oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI).

Penolak tersebut diketahui lantaran produksi semen di Indonesia sudah kelebihan pasokan dengan adanya pabrik yang berada di Kalimantan Timur dan Sulawesi.

Baca Juga: Sekarat Gegara Utang Rp84 Triliun, Waskita Karya Bakal Jadi Anak Perusahaan BUMN Ini, Ternyata Catatkan Rugi hingga Segini

Ditambah lagi, anggota perkumpulan ASI ini juga menolak karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan.

Kerusakan lingkungan itu akan berdampak terutama pada kawasan karst yang jadi sumber air bersih utama para masyarakat.

Meski begitu, disebutkan jika pabrik semen yang berada di Kutai Timur ini menggunakan teknologi khusus sehingga tidak akan merusak lingkungan.

Baca Juga: Pascatemuan 2 Sumber Gas Raksasa di Kalimantan Timur dan Sumatera, SKK Migas Percepat Target Produksinya sebelum 2030

Karena teknologi yang dimilikinya itu diklaim mampu mengolah limbah padat menjadi bahan yang tidak berbahaya.***

Rekomendasi