Gak Habis Pikir! Kanal Edukasi Kinderflix Jadi Sasaran Catcalling dan Komentar Tak Senonoh, Krisis Moral?
inNalar.com – Bagi yang sudah berkeluarga, tentu tak asing dengan kanal YouTube Kinderflix yang sangat bermanfaat ini.
Mirip dengan kanal luar negeri bernama Ms Rachel, Kinderflix menyajikan konten edukasi yang mendukung perkembangan pikiran anak.
Namun, kanal YouTube bernama Kinderflix yang berisi konten edukatif ini tengah ramai dibicarakan warganet.
Baca Juga: Breaking News! Israel Ngaku Tembaki Warganya Sendiri di 7 Oktober, Hamas Memang Jadi Sasaran Fitnah?
Pasalnya, banyak sekali warganet yang gemar menonton konten Kinderflix, namun bukan karena sisi edukasinya.
Tak hanya ditonton bayi dan balita, bapak-bapak dan para pria di Indonesia sangat menyukai konten dari kanal ini.
Dilansir inNalar.com dari video TikTok yang diunggah oleh akun @futurespeaks, terungkap alasan kegemaran para pria menyaksikan kanal ini.
Baca Juga: Viral, Satpam Copot Bendera Palestina Pengendara Motor di Summarecon Bekasi Berujung Klarifikasi
Tak lain dan tak bukan, kegemaran mereka didasari oleh ketertarikan pada Nisa, salah satu host Kinderflix.
Ketertarikan ini bukan karena kecerdasan dan keluwesan Nisa dalam menyampaikan pesan, namun mengarah pada hal negatif.
Padahal, host kanal Kinderflix ini menggunakan pakaian yang tertutup, sopan, berhijab, dan terlepas dari seksualitas.
Mirisnya, Nisa sering mendapat catcalling dari para warganet di berbagai platform media sosial.
‘Curhat saja ke Nisa’ dan ‘jadi pengen nonton Nisa’, sudah sering ditemukan di kolom komentar platform media sosial.
Rata-rata warganet yang melakukan catcalling tersebut adalah bapak-bapak, mas-mas, dan anak-anak gen Z yang sedang puber.
Dilansir inNalar.com dari video YouTube yang diunggah oleh akun The Sungkars, founder Kinderflix membuka suara.
Delfano, founder kanal edukatif ini sempat kaget dengan komentar negatif dari para warganet yang mengarah pada pelecehan seksual.
Ia mengajak seluruh tim Kinderflix untuk fokus pada pembuatan konten saja tanpa memedulikan komentar tersebut.
“Kalau kita tidak bisa mengontrol mereka, kita harus bisa mengontrol diri untuk tidak memikirkan hal tersebut,” kata Delfano.
Nisa, yang notabene menjadi sasaran catcalling bapak-bapak dan mas-mas, mengatakan bahwa akan terus maju saja.
“Aku mau fokus aja ke tujuan awalku. Aku gabung di Kinderflix tu pengen membantu orang tua di luar sana,” ungkap Nisa.
Delfano menceritakan solidaritas dari warganet positif. Mereka sampai mendirikan tim pendukung untuk menyerang komentar catcalling.
“Kalau ada akun berkomentar yang mengarah kepada seksualitas, tim ini langsung menyerangnya,” kata Delfano.
Delfano menjelaskan, perilaku bapak-bapak dan mas-mas yang melakukan catcalling dianggap tidak masuk akal dan krisis moral.
Sebab konten Kinderflix murni berisi edukasi yang dikhususkan untuk balita dan anak-anak, bukan konten dewasa.
Terlebih, pakaian yang digunakan oleh Nisa sopan dan menutup aurat. Bukan pakaian terbuka yang mengundang pelecehan. ***
Rekomendasi
