

inNalar.com – Indonesia merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak yang menduduki posisi ke 4 dunia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Indonesia saat ini telah mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023.
Dari jumlah penduduk yang begitu banyak masyarakat di Indonesia sampai tersebar di seluruh pelosok negeri, salah satu nya di Negeri Jiran, Malaysia.
Tepatnya terdapat di Ibu Kota Sarawak Malaysia, yakni di sebelah barat daya Pulau Borneo, Kalimantan, terdapat perkampungan yang sebagian besar disinggahi oleh suku Jawa Indonesia.
Diketahui Suku Jawa telah melakukan migrasi sejak ratusan tahun ke tanah Melayu yakni pada Era Kolonialisme bangsa Eropa ke tanah Jawa.
Bahkan para masyarakat Jawa di Sarawak menggunakan nama-nama Jawa sebagai penamaan kampung mereka diantaranya Kampung Demak, Kampung Sri Arjuna, Kampung Gresik dan sebagainya.
Dilansir inNalar.com dari Youtube Kacong Explorer, penduduk yang ada di kampung ini adalah keturunan asli dari suku Jawa dan telah menetap selama puluhan tahun.
Meski telah menjadi penduduk tetap di Malaysia. Namun, kebudayaan Jawa serta kebiasaan warga di kampung tersebut tidak luntur, dan terus dilestarikan.
Bahkan dalam berkomunikasi pun kerap kali mereka menggunakan bahasa Jawa, serta anak-anak di kampung Sarawak pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.
Hal ini tentu memiliki sejarah nya sendiri, yakni pada masa terdahulu saat Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda serta Malaysia yang dijajah oleh Inggris.
Pada masa itulah Suku Jawa banyak melakukan imigrasi ke Malaysia guna mencari rezeki maupun tempat yang lebih aman untuk keluarganya.
Selain itu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang di kirim ke Semenanjung Malaysia untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit, merupakan hal lain yang melatarbelakangi adanya penduduk Suku Jawa di Malaysia.
Para pemerintah Inggris yang menjajah Malaysia kala itu menilai jika masyarakat Jawa memiliki kuantitas yang sangat banyak, serta secara kualitas Suku Jawa mampu untuk dapat melakukan pekerjaan yang kasar dan keras.
Bekerja dalam waktu yang cukup lama pun membuat masyarakat suku jawa menikah dengan sesama buruh yang berada di tanah Malaysia tersebut.
Suku Jawa yang banyak tersebut akhirnya membentuk komunitasnya sendiri, namun mereka sangat menjunjung tinggi tanah kelahiran mereka.
Hal ini terlihat dari beberapa benda yang ditemui di kota ini seperti Gamelan yang mereka lestarikan.
Dalam tanaman pun mereka masih menanam yang biasa ditemui di Indonesia seperti, rambutan, pepaya, timun, jeruk nipis, jeruk lemon serta kacang panjang.
Hal ini merupakan penggambaran dari sifat orang Jawa yang gemar bertani serta pekerja keras.***