Gak Ada Kabel Ruwet! Terletak di Tengah Hutan Papua, Ini Kota Modern Pertama di Indonesia, Milik Freeport?

inNalar.com – Indonesia memiliki kota bebas polusi dan tertata rapi di Timika, Papua. 

Kota ini terletak di tengah hutan belantara, 290 kilometer dari Jayapura, ibukota Papua.

Tempat ini dinobatkan sebagai kota modern pertama di negara Indonesia. Presiden Soeharto meresmikan kawasan ini pada tanggal 5 Desember 1995.

Baca Juga: Hongaria Berhasil Evakuasi 215 Orang dari Israel Melalui Jalur Udara, Inilah Negara-Negara yang Berikan Izin

Luasnya 860,74 kilometer persegi. Pada tahun 2020, tercatat ada 28.951 penduduk yang tinggal disini.

Dilansir inNalar.com dari salah satu video YouTube yang diunggah oleh akun Leonardo Edwin.

Kuala Kencana namanya. Tidak ada kabel listrik menggantung menghalangi pandangan di kota ini.

Baca Juga: Israel Balas Serangan Hamas, Tercatat 1000 Warga Palestina Diperkirakan Menjadi Korban, Semakin Memanas!

Hal ini disebabkan saluran listrik di Kuala Kencana sudah menggunakan sistem tanam di bawah tanah atau underground utilities.

Kuala Kencana juga kota pertama di Indonesia yang memiliki sistem pengolahan air kotor di bawah tanah.

Hal ini tentu membuat sudut kota tak tampak memiliki selokan pembuangan air dan yang lainnya.

Baca Juga: Briged Al Qassam Sayap Bersenjata Palestina Siap Lawan Israel, Gunakan Pesawat Al-Zawari, Begini Penampakannya

Meski terletak di tengah hutan, jangan salah. Kuala Kencana memiliki fasilitas lengkap seperti perpustakaan, supermarket, dan restoran.

Selain itu, ada juga kolam renang, lapangan sepak bola, lapangan golf, bioskop, dan bahkan salon.

Bagi yang ingin berkunjung ke beberapa fasilitas tertentu, mereka harus memiliki kartu ID yang akan di scan di pintu masuk.

Jangan khawatir, tempat ibadah di Kuala Kencana juga lengkap. Masjid, gereja, semuanya ada.

PT Freeport Indonesia, sebagai fasilitator kota Kuala Kencana telah membangun perumahan layak bagi warga lokal.

Air, listrik, dan fasilitas umum lainnya juga telah disediakan oleh pemerintah setempat.

Namun, suku Kamoro, warga lokal Papua enggan pindah. Mereka memilih tinggal di tempat lama. ***

Rekomendasi