Gaji Dosen di Timor Leste Bikin Melongo, Lebih Besar dari Indonesia?
inNalar.com – Dosen menjadi profesi cemerlang di mata pandang status sosial kemasyarakatan Indonesia, tetapi apakah gaji mereka telah sepadan dengan pengakuan dan apresiasi tersebut?
Untuk mengetahui jawabannya, rasanya belum afdhal jika kita tidak mencari tahu perbandingan gaji dosen di Indonesia dengan negara lainnya.
Tanpa tanya, Anda sudah bisa menebak jika penghasilan sosok pendidik di perguruan tinggi luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat akan jauh lebih sejahtera, kan? Namun bagaimana dengan negara tetangga terdekat Indonesia seperti Timor Leste?
Negara tetangga RI ini baru mendapatkan kemerdekaannya jauh setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 20 Mei 2002.
Lantas, jika menyoal gaji dosen di suatu negara apakah Indonesia tetap mengungguli kesejahteraan para pendidik di Timor Leste?
Realitanya tidak demikian. Apabila kita menelaah situs World Salaries, ternyata data rerata penghasilan para pendidik perguruan tinggi di Indonesia tidak lebih besar daripada Timor Leste.
Perbandingan Gaji Dosen di Indonesia vs Timor Leste
Pengamatan berikut didapatkan berdasarkan hasil survei dan pengumpulan data dari berbagai informasi resmi pemerintah hingga rekapitulasi nominal rate penghasilan di berbagai informasi lowongan kerja.
Terungkap setiap bulannya, rata-rata akumulasi gaji mereka yang terendah sebesar Rp8,5 juta, sudah termasuk sejumlah insentifnya.
Adapun rate penghasilan rerata tertingginya dapat mencapai Rp28 juta perbulan. Lalu, bagaimana dengan Timor Leste, jauh lebih kecil atau besar?
Masih merujuk pada situs yang sama, terungkap gaji dosen di Timor Leste ternyata lebih besar, bahkan rerata terendahnya dapat menembus dua digit.
Jika konversi 1 USD = Rp16.435,- dapat diketahui bahwa gaji rata-rata terendah untuk dosen di negara tersebut sedikitnya sebesar Rp27,5 juta per bulan.
Sementara range penghasilan tertinggi yang bisa ditembus profesi ini mencapai Rp81 juta. Dengan demikian, rata-rata penghasilan mereka dalam setahun bisa menembus Rp582 juta.
Artinya, rata-rata pendapatan kaum pendidik di Perguruan Tinggi dapat mencapai Rp48,5 juta setiap bulannya.
Rentang penghasilan dosen yang berpengalaman disebut semakin lebih besar, bahkan akan mendapatkan fasilitas mewah seperti rumah dan mobil.
Walau bagaimana pun, perbandingan data ini perlu disikapi dengan bijak. Kita juga perlu memperhitungkan biaya hidup di masing-masing negara.
Namun konsep pemuliaan terhadap dosen di Timor Leste dapat menjadi contoh bagi negara kita. Salah satunya dengan kepastian fasilitas kehidupan yang memadai.
Dengan demikian, profesi ini tidak hanya mentereng dalam pandangan status sosial saja tetapi juga menyeluruh hingga kualitas hidup para empunya profesi ini.***