Gagal Wajib Belajar 12 Tahun: Krisis Pendidikan Menghantui 5 Provinsi di Indonesia, Papua Terparah

inNalar.com – Pemerintah Indonesia merintis sistem wajib belajar selama 12 tahun sejak tahun 2012 dan dimulai pada tahun 2015.

Sebelum kebijakan tersebut, pemerintah Indonesia menetapkan wajib belajar hanya 9 tahun.

Aturan wajib belajar 12 tahun sendiri diberlakukan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca Juga: Bukan Cuma Minyak Sawit, Riau Juga Punya ‘Harta Karun’: Setiap Tahun Produksinya Capai…

Peraturan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung masyarakat supaya bisa menyelesaikan sekolah hingga 12 tahun.

Namun ternyata meskipun ketetapannya udah diatur, masih banyak warga yang tidak melanjutkan pendidikannya hingga selesai 12 tahun.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan angka penyelesaian pendidikan 12 tahun tertinggi dengan angka 89,69.

Baca Juga: Jawa Timur Cetak Rekor Baru: Produksi Bawang Merah Terbesar di Indonesia dari Bumi Majapahit!

Namun ternyata ada beberapa kasus di beberapa wilayah di mana masih banyak siswa-siswi yang belum mampu menyelesaikan Pendidikan hingga 12 tahun.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti ekonomi bahkan akses pengetahuan yang terbilang minim di wilayah tersebut.

Faktor-faktor di atas menunjukan bahwa pemerintah perlu melakukan perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis BPS, inilah beberapa wilayah yang masih minim akses pendidikan di Indonesia pada tahun 2023:

Baca Juga: Smelter Raksasa Telan Dana Rp58 T, Katanya Bisa Serap Hingga 40 Ribu Tenaga Kerja, Tapi Angka Pengangguran di Gresik Masih Selangit

1. Papua

Papua menjadi provinsi dengan tingkat penyelesaian pendidikan terendah pada tahun 2023.

Angkanya hanya mencapai 39,50 persen untuk masyarakat yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga SMA di Papua.

Baca Juga: Jadi Wilayah Tersultan di Jawa Timur, Ternyata Segini Catatan Angka Pengangguran di Kota Kediri

Di antara faktor-faktor penyebabnya adalah adanya kerusakan jalan sekitar juga jarak yang harus ditempuh ke sekolah.

Selain itu ada pula faktor minimnya tenaga pendidik di wilayah tersebut.

2. Nusa Tenggara Timur

Baca Juga: Jadi Wilayah Tersultan di Jawa Timur, Ternyata Segini Catatan Angka Pengangguran di Kota Kediri

Nusa Tenggara Timur termasuk provinsi dengan tingkat penyelesaian pendidikan terendah di Indonesia.

Berdasarkan data BPS, hanya 43,46 persen dari masyarakat Gorontalo yang mampu menyelesaikan pendidikan sampai 12 tahun.

Salah satu faktor kendalanya adalah karena tingkat partisipasi pendidikan yang rendah, penataan aspek pendidikan yang kurang, hingga sarana umum yang terbilang minim.

3. Gorontalo

Baca Juga: Surabaya Kota ke-6 Sampah Makanan Terbanyak di ASEAN, 10 Ribu Larva Auto Dikerahkan Jadi ‘Pasukan’

Gorontalo termasuk salah satu provinsi dengan tingkat penyelesaian pendidikan terendah di Indonesia.

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2023 hanya ada 46,19 persen masyarakat Gorontalo yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga SMA.

4. Sulawesi Barat

Baca Juga: 4 Buah Populer Ini Melimpah Ruah di Nusa Tenggara Barat, Yakin Gak Tergiur untuk Beli?

Provinsi Sulawesi Barat termasuk daerah dengan tingkat penyelesaian pendidikan terendah di Indonesia.

Berdasarkan data BPS, angkanya mencapai 54,79 persen masyarakat yang mampu menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun.

5. Kalimantan Barat

Baca Juga: Dikenal Cantik Alamnya, 5 Daerah Ini Malah Dinobatkan Jadi Kota Terkotor di Indonesia: Medan Termasuk?

Kalimantan Barat termasuk provinsi dengan tingkat penyelesaian pendidikan terendah di Indonesia.

Pada tahun 2023, berdasaran data BPS, ada 55,58 persen masyarakat Kalimantan Barat yang mampu menyelesaikan Pendidikan hingga SMA.***

Rekomendasi