Gaet Hong Kong, Indonesia Bangun PLTS di Jawa Timur: Tingkat Reduksi Emisi Karbon 180 Ribu Ton per Tahun!

inNalar.com – Perkembangan energi terbarukan di Indonesia terus dikebut. Terbaru Indonesia bersama Hong Kong sepakat bangun PLTS di Jawa Timur.

Pemerintah Indonesia melalui PT PLN (Persero) terus memperkuat upaya transisi menuju energi bersih dengan menggandeng perusahaan asal Hong Kong, GD Power Overseas Investment Company Limited.

Kedua pihak sepakat untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Karangkates, Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Dua Perusahaan BUMN Genggam Proyek Infrastruktur di Filipina, Nilai Kontraknya Capai Rp8,4 Triliun

Pembangkit Listrik Bertenaga Surya ini dirancang untuk menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 219 Gigawatt hour (GWh), menegaskan komitmen negara dalam mendukung sumber energi terbarukan.

Energi tersebut akan disuplai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Timur, sekaligus mendukung target energi baru terbarukan (EBT) nasional.

Salah satu keuntungan besar dari PLTS ini adalah kemampuannya mengurangi emisi karbon hingga 180 ribu ton CO2 per tahun.

Baca Juga: Uni Emirat Arab dan Yordania Satukan Laut Mati – Laut Merah dengan Mega Proyek Senilai 2,3 Miliar USD

Pengembangan ini tidak hanya menambah kapasitas energi hijau tetapi juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, yang menjadi tantangan besar di tingkat global.

PLTS terapung Karangkates dibangun di atas Waduk Karangkates, lokasi yang sebelumnya sudah dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sutami.

Dengan optimalisasi penggunaan waduk ini, proyek tersebut tidak memerlukan lahan baru yang luas, menjadikannya solusi ramah lingkungan.

Baca Juga: Diprotes Warga, Proyek Pengolahan Limbah Tinja di Bali Senilai Rp3,2 Miliar Dihentikan

Model terapung juga menawarkan efisiensi tambahan karena membantu mengurangi penguapan air waduk sekaligus memanfaatkan sumber daya matahari secara maksimal.

Kesepakatan ini diawali dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PLN Nusantara Renewables, anak perusahaan PLN, dan GD Power pada Agustus 2024.

Kerja sama ini mencerminkan pentingnya kolaborasi internasional dalam mempercepat transformasi energi di Indonesia.

Baca Juga: Proyek VMARS: Upaya Indonesia Proyeksikan Simulasi Kehidupan di Planet Mars

Proyek ini diharapkan menjadi katalisator peningkatan investasi di sektor energi bersih, sekaligus memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Transformasi menuju energi bersih telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah, sejalan dengan target net zero emission yang dicanangkan.

PLTS Karangkates di Jawa Timur ini merupakan bagian dari portofolio besar PLN dalam membangun pembangkit berbasis energi terbarukan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kota Paling Gila di China, Bandara Megahnya Dibangun dengan Ratakan 7 Gunung hingga Keruk 6 lembah

PLTS dengan sistem terapung punya kelebihan jika dibandingkan dengan yang ada di darat.

Selain efisiensi penggunaan ruang, instalasi ini memiliki dampak minimal terhadap ekosistem lokal. Waduk yang digunakan juga tetap berfungsi normal sebagai sumber air dan irigasi.

Model seperti ini semakin relevan bagi Indonesia, mengingat tantangan ketersediaan lahan di banyak wilayah.

Melalui pengembangan ini, Indonesia mempertegas posisinya sebagai salah satu negara berkembang yang serius dalam mengejar agenda transisi energi global.

Proyek ini menjadi contoh bagaimana inovasi teknologi dapat bersinergi dengan kebijakan keberlanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional.***(Muhammad Arif)

 

Rekomendasi