

inNalar.com – Beberapa waktu terakhir FX Hadi Rudyatmo menyuarakan kekecewaannya terhadap Gibran selaku Wali Kota Solo.
Kekecewaan ketua DPC Partai PDIP Solo tak lain terkait dengan Gibran tiba-tiba menjadi pasangan calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Sebagaimana diketahui, Gibran semula adalah anggota PDIP yang berhasil menjadi Wali Kota Solo dengan bendera banteng.
Belum lama ini, FX Rudyatmo berbicara blak-blakan dalam podcast di Kanal Anak Bangsa.
Selain Ketua DPC PDIP Solo, Rudy adalah Wali Kota Solo dua periode pada tahun 2012 hingga 2021.
Pada podcast tersebut, kader militan PDIP tersebut buka-bukaan mengenai borok keluarga Jokowi.
Salah satunya mengenai kemenangan Gibran di Solo sebagai Wali Kota.
Pada saat hendak Pilkada, FX Rudyatmo telah melakukan musyawarah dan seleksi untuk kader yang akan maju ke pilkada sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Solo.
Ia mengatakan bahwa pada saat itu, dirinya dan kader-kader partai telah memilih siapa yang akan maju menjadi orang nomor satu di Solo.
Dalam musyawarah tersebut, FX Rudyatmo mengatakan bahwa yang menjadi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari partai PDIP adalah Purnomo dan Teguh.
Dua nama tersebut bahkan telah dilaporkan ke DPP untuk menjadi paslon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP.
Namun, FX Rudyatmo mengungkapkan bahwa pada saat itu Presiden Jokowi menemuinya di Solo.
Baca Juga: Tenaga Honorer Wajib Punya 4 Pengalaman Ini Jika Ingin Diangkat Jadi PPPK Sama Pemerintah, Apa Saja?
Pada saat itu Presiden Jokowi mengatakan bahwa anaknya Gibran Rakabuming Raka ingin menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, FX Rudyatmo pun akhirnya memproses Gibran sebagai calon wali kota Solo.
FX Rudyatmo mengatakan bahwa pada saat pendaftaran ke DPD Gibran belum menjadi kader PDIP.
Gibran mendaftar ke DPD menggunakan kartu tanda anggota sementara.
FX Rudyatmo pun merupakan seseorang yang sangat membantu Gibran untuk berkampanye di Solo sebagai Wali Kota Solo.
Pada akhirnya, Gibran terpilih menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2021 hingga sekarang dengan perolehan suara 86 persen.
Pengakuan Rudy tersebut sebenarnya sudah pernah disampaikan dalam kesempatan lain di YouTube.
Kendati demikian, sampai saat ini masih belum ada tanggapan dari Presiden Jokowi, Gibran, atau anggota keluarga yang lain.***