

inNalar.com – Terdapat pembangunan jalan flyover di Jawa Timur.
Jalan tersebut adalah flyover Djuanda, yang mana sebelumnya memiliki nama Flyover Aloha.
Adapun pembangunan flyover yang dimaksud yaitu berada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Dibangun 60 Tahun Lalu, Perusahaan Perkakas di Surabaya, Jawa Timur Ini Kian Gerogoti Pasar Global
Dijelaskan jika jalan flyover di Sidoarjo tersebut mampu mengurangi tingkat kemacetan di sekitaran jalan Bandara Juanda.
Tidak hanya untuk mengatasi kemacetan, bahkan pembangunan flyover di Sidoarjo ini diclaim mampu mengurangi risiko kecelakaan pada perlintasan kereta api.
Diketahui jika kemacetan yang sering terjadi pada daerah tersebut adalah di tiga persimpangan Bundaran Aloha, yang menuju ke Jalan Akses Bandara Juanda.
Alasan dari diubahnya nama Flyover Aloha menjadi Juanda, hal tersebut merupakan bentuk dari penghormatan pada jasa Pahlawan Nasional Djuanda Kartawidjaja.
Karena Pahlawan Djuanda merupakan pencetus dari Deklarasi Djuanda tahun 1957, serta menjadi penggagas pada pembangunan bandara internasional di Jawa Timur.
Dilansir Innalar.com dari pu.go.id, Flyover Djuanda di Jawa Timur mulai dibangun pada tanggal kontrak, yaitu 1 November 2022.
Adapun pembangunan flyover tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 540 hari, tepatnya hingga 23 April 2024.
Diketahui jika progres fisik dari pembangunan flyover pada minggu pertama Agustus 2023 telah mencapai 50,24%.
Presentase tersebut melebihi rencana dari kemajuan progres pembangunan flyover Sidoarjo, dimana targetnya hanyalah 49,55%.
Menjadi infrastruktur untuk mengurangi kemacetan sekaligus resiko kecelakaan kereta di Sidoarjo, tentu biaya yang dikucurkan tidaklah sedikit.
Karena diketahui anggaran yang dikeluarkan dari pembangunan flyover di Sidoarjo Jawa Timur ini menghabiskan dana sebesar Rp. 332,8 miliar.
Dana tersebut diambil dari APBN (SBSN), dengan cara penganggarannya dilakukan secara Multy Years Contract, tahun 2022-2024.
Sebagai informasi, pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo ini memiliki dua struktur akses jalan dengan panjang 435 meter.
Sedangkan memiliki jalan menuju Surabaya yang membentang dengan panjang 423 meter.
Meskipun selama pembangunan flyover di Sidoarjo tersebut, justru membuat perjalanan jadi macet karena adanya proyek penggarapan jalan tersebut.