[Fiksi Mini] Minggu Horror Part 4: Bermain Petak Umpet

inNalar.com – Cerita horror selalu menarik perhatian orang-orang meskipun sebagian orang tetap diselingi oleh rasa takut. Dalam kehidupan kita, rasanya kita pernah mendengar satu-dua cerita horror yang dipercaya orang-orang bahwa itu nyata.

Penikmat cerita horror memiliki kecenderungannya masing-masing baik menyukai cerita dalam bentuk tulisan maupun ucapan. Namun apa pun bentuknya, cerita horror memiliki daya tarik tersendiri.

Malam ini, inNalar.com ingin membagikan cerita horror singkat atau fiksi mini untuk menemani Minggu malam Anda.

Baca Juga: Beginilah Peran Perempuan dalam Kancah Politik Abad ke 20, Benih-benih Munculnya Kebangkitan Perempuan

1. Hari ini aku kebagian piket kelas. Tapi berapa kali pun aku mneyapu, lantai ini tidak juga bersih. Hingga akhirnya aku menyadari bahwa ada sosok yang melempar pasir sambil tertawa dari langit-langit kelas.

2. Aku berusaha untuk mengalihkan pandangan dari pohon besar itu. Tapi berapa kali pun aku lakukan, sosok itu tak mau pergi dan justru semakin mendekat ke arahku.

3. Indah matamu saat ku memandangmu. Seyummu yang terkesan kaku tidak menghilangkan aura kecantikanmu. Hawa dingin terasa di kulit pucatmu. Namun berkali-kali aku masih tidak bisa menyentuh tubuh transparanmu.

4. Anak ini berisik sekali! Seharian berteriak tanpa henti membuat kepalaku pusing. Aku mencari cara untuk membungkam mulutnya. Ah, akhirnya ia tidak lagi membuka mulutnya karena telah kujahit rapat.

Baca Juga: Chelsea Dikabarkan Diminati oleh Konglomerat dari Turki, Siapakah Sosok Tersebut, Simak Kabarnya Berikut ini

5. Ketajaman mataku telah menurun. Jarak 1 meter saja rasanya sudah buram dan apa yang ada di depanku seperti berbayang-bayang. Aku sudah biasa melihat seperti ada bayangan hitam di depan mataku. Mataku memang sudah rusak. Tapi kini aku sudah punya kacamata baru. Namun bayangan hitam itu masih berseliweran di depan mataku.

6. “Mari bermain petak umpet!” ajak Danial.

“Tidak mau,” jawab Ranya.

“Kenapa?” tanya Danial.

“Terakhir kali aku bermain petak umpet kemarin bersama Ryan, dia belum juga ditemukan sampai sekarang.”

Baca Juga: Sinb VIVIZ Beberkan Situasi dan Perasaan Anggota GFRIEND saat Pemutusan Kontrak

Seram atau tidak seram, itu semua tergantung persepsi Anda masing-masing. Seram atau tidak seram, cerita horror tetaplah cerita horror yang selalu ditunggu-tunggu oleh penikmat setianya.***

Rekomendasi