

inNalar.com – Gunung yang memiliki bentuk unik dan juga menarik ini berada di Kabupaten Enrekang yang berada di Sulawesi Selatan, gunung terkenal dengan keindahan alamnya.
Sehingga dapat memanjakan mata dengan suguhan panorama yang cantik, tetapi siapa sangka gunung yang cantik di Sulawesi Selatan ini memiliki bentuk seperti kelamin wanita.
Sehingga tersebut memiliki nama Gunung Nona atau bisa dikenal dnegna julukan Buntu Kabobong, bahkan gunung tersebut memiliki misteri yang diyakini secara turun temurun.
Baca Juga: Bunga Rafflesia Arnoldii Menjadi Ikon Kota Bengkulu, Sampai Menjadi Julukan “BUMI RAFFLESIA”
Bentuk gunung yang unik ini bukanlah suatu yang kebetulan terjadi di alam, tetapi dulu ada terdapat sebuah kerajaan yang memiliki nama Kerajaan Tindalun.
Kerajaan tersebut merupakan kerajaan tertua yang ada di Sulawesi Selatan, bahkan daerah tersebut memiliki kesuburan lahan yang dapat menghasilkan berbagai macam tanaman.
Sehingga panen dari perkebunan serta lahan sawah juga melimpah karena dikenal memiliki lahan yang subur dan tidak tandus, membuat tanaman menjadi sehat sehingga dapat menghasilkan buah maupun sayur dan juga padi.
Pada suatu ketika terdapat anak laki-laki yang dipercaya para penduduk setempat berasal dari langit, bahkan ada julukan To Mellao Ri Langi,diketahui anak yang memiliki paras tampan ini ditemukan oleh seorang ibu yang memiliki paras cantik, ibu tersebut memiliki nama Masaang yang berasal dari Desa Tindalun.
Masaang sendiri memiliki lima anak tetapi tidak tinggal bersamanya, setelah beberapa tahun berlalu anak tampan yang dibawa Masaang dijodohkan dengan seorang anak raja yang berasal dari kerajaan Tindalun.
Bahkan sang putri juga memiliki paras yang cantik setelah menikah laki-laki tampan dan juga putri raja tersebut memiliki anak laki-laki yang diberi nama Kalando Palapana.
Baca Juga: KADIN Membangun Green Airport di Kalimantan Timur Sampai Melibatkan Investor Kanada?
Sehingga anak tersebut menjadi pewaris tahta kerajaan Tindakan yang memimpin suatu wilayah dengan masyarakat yang makmur dan juga memiliki tanah yang subur.
Terapi kesuburan tanah yang berada di wilayah kerajaan Tindakan tersebut membuat masyarakat congkak atau sombong sehingga masyarakat lupa diri dengan tuhan.
Hidup dengan kemegahan dan juga huru hara atas kelimpahan harta membuat perilaku dari masyarakat Tindakan keluar dari batas wajar dari norma agama dan nyeleneh.
Tidak hanya keluar dari batas norma agama masyarakat disana disana juga keluar dari batas adat istiadat sehingga tidak melakukan adat tersebut, bahkan perilaku berhubungan badan juga sering terjadi disana.
Baca Juga: Jambi Jadi Salah Satu Daerah Penghasil Migas Terbesar, Tapi Negara Malah Rugi Rp54 Miliar, Kok Bisa?
Para masyarakat yang ada disana melakukan hubungan suami istri tanda adanya suatu ikatan pernikahan atau dikenal dengan sebutan zina, sehingga raja pun mulai khawatir dengan adanya hal tersebut kekacauan yang tidak bisa diatasi membuat kerajaan Tindalun mengalami kutukan.
Sehingga terbentuklah sebuah gunung yang menyerupai alat kelamin wanita dan disebelahnya terdapat gunung yang berbentuk kelamin laki-laki yang ditengahnya terpisah oleh sebuah sungai kecil.***