

InNalar.com- Apabila hujan turun,otomatis air hujan akan mengangkut partikel-partikel yang ada di udara ikut turun, dan kemudian akan masuk ke dalam tanah ataupun aliran air.
Jika tidak terjadi pencemaran udara, air hujan tidak akan berpengaruh buruk bagi kehidupan di tanah maupun perairan.
Apabila air hujan mengangkut partikel-partikel pencemar seperti gas sulfur dioksida, maka air hujan dipastikan akan bersifat menjadi asam.
Penyebab atau sumber utama terjadinya hujan asam ada beberapa faktor, diantaranya;
1. Industri pembangkit tenaga listrik
2. Penyulingan minyak yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar
Diketahui bahwa didalam batubara terdapat sulfur dan nitrogen, sehingga saat sulfur dan nitrogen tersebut dibakar akan berubah menjadi gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO).
Gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida inilah akhirnya akan bercampur dengan udara sekitar dan bergerak bersamaan dengan angin yang menuju ke tempat lain.
Baca Juga: Berikut Tips Pilih Sunscreen yang Cocok Buat Kulit Wajah Kamu, Jangan Sampai Sembarangan!
Air hujan yang mengangkut gas-gas SO2 dan NO akan masuk ke dalam tanah dan saluran-saluran air.
Di udara bebas, SO2 dan NO dapat teroksidasi dan bereaksi dengan air kemudian membentuk asam nitrat dan asam sulfat.
Air hujan yang mengangkut asam sulfat dan asam nitrat akan turun dan meresap ke dalam tanah atau aliran sungai.
Dan hal inilah yang menyebabkan derajat keasaman air atau tanah menjadi lebih tinggi dan otomatis pH menjadi rendah.
Baca Juga: Tips Glow up dalam Seminggu! Low Budget dan Puas Banget Dapat Wajah Glowing!
Dampak dari hujan asam sangatlah bervariasi mulai dari komponen biotik maupun abiotik.
Hujan asam mengeluarkan zat gizi seperti kalsium dan magnesium dari dalam tanah dan kemudian membawanya ke bantaran sungai dan kolam-kolam.
Hujan asam juga menyebabkan air sungai menjadi asamnya tinggi, sehingga hal tersebut menyebabkan beberapa hewan di perairan seperti ikan salem,telur hewan terancam hidupnya.
Hujan asam juga menyebabkan endapan logam yang beracun seperti oksida merkuri(HgO), aluminium (Al2O3) ikut terlarut ke dalam air sehingga menyebabkan beberapa hewan ikut teracuni.
Selain itu ternyata hujan asam juga menyebabkan terjadinya perkaratan pada logam-logam seperti halnya besi, tembaga, serta baja.
Dalam mengatasi fenomena hujan asam, ada dua usaha yaitu, usaha jangka panjang dan usaha jangka pendek.
Untuk usaha jangka panjangnya, fenomena hujan asam dapat diatasi dengan menghentikan sumbernya, salah satunya dengan mengganti bahan bakar batu bara dengan bahan bakar lainnya.
Usaha jangka pendeknya yaitu dengan menebarkan zat kapur di atas danau maupun perairan lainnya seperti sungai-sungai.
***(Siti Melani Hari Rahmawati)