

inNalar.com – Kabar baik datang dari ASEAN saat Foreign Direct Investment (FDI) ASEAN meningkat hingga 5% atau sekitar RP 3.407 triliun di tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi ASEAN yang terus meningkat tidak terlepas dari kerja sama aktif di antara anggota ASEAN, sehingga dapat menarik keinginan investor asing untuk menanamkan modalnya di ASEAN.
Pertumbuhan FDI hingga Rp 3.407 triliun tersebut juga menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah di tengah arus investasi dunia yang turun hingga 12% di tahun 2022.
Dikutip inNalar.com dari asean2023.id menyatakan bahwa ASEAN memiliki potensi dan peluang untuk menarik investor asing untuk menanamkan modal mereka.
Pada tahun 2021 saja, PDB ASEAN menyentuh hingga USD 3,36 triliun.
Baca Juga: Inilah 5 Jenis Investasi Bodong yang Bikin Geleng Kepala, Mulai dari Tanaman hingga Serangga
ASEAN merupakan kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia yang terletak di Asia Tenggara dengan jumlah penduduknya mencapai 650 juta jiwa.
Perekonomian di ASEAN didukung oleh kegiatan perdagangan, konsumsi, dan investasi yang terbuka bagi negara lain di luar ASEAN.
Peluang dan potensi ASEAN yang dinilai dapat menarik keinginan investor asing untuk berinvestasi meliputi,
Ekosistem Kendaraan Listrik
Gencarnya pembuatan produk transportasi yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon ke udara menyebabkan produksi kendaraan listrik semakin meningkat di ASEAN.
Jumlah penduduk yang besar menjadikan ASEAN berpeluang tinggi bagi investor di bidang kendaraan listrik untuk berinvestasi.
Selain itu beberapa negara di ASEAN seperti Filipina, Thailand, dan Indonesia memiliki sumber daya alam nikel yang besar di dunia. Sedangkan nikel menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Oleh sebab itu, ASEAN berpeluang besar untuk menarik investasi dari berbagai produsen kendaraan listrik di dunia.
Tambang Timah
Negara-negara di ASEAN memiliki cadangan sumber daya alam timah yang melimpah.
Misalnya Myanmar yang diperkirakan memiliki cadangan timah hingga 1 juta ton, sedangkan Indonesia juga mampu menyuplai 30% kebutuhan timah dunia.
Timah memiliki potensi besar untuk menarik investor asing ke ASEAN, hal ini karena timah digunakan sebagai bahan baku pelapis baja dan menjadi kebutuhan utama para industri otomotif dan kelistrikan di seluruh dunia.
Sektor Perikanan
Hampir sebagian besar wilayah negara-negara di ASEAN adalah lautan. Oleh karena itu, perikanan menjadi potensi investasi yang besar bagi ASEAN.
Selain itu, Indonesia menjadi produsen ikan terbesar ketiga di dunia dan pada tahun 2022 produksi perikanan Indonesia mencapai hingga 24,85 juta ton.
Ekonomi Digital
Perkembangan ekonomi digital di ASEAN berkembang pesat mulai dari dompet digital, transportasi online, hingga banyak bermunculan e-commerce. Selain itu lima negara ASEAN sudah melakukan dedolarisasi dolar dengan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran.
Hal ini tentu membuka peluang investasi yang besar bagi investor asing di sektor ekonomi digital.***