Fakta dan Keunikan Sunda Wiwitan Jawa Barat dan Banten, Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu, Tinggalan Nenek Moyang?

InNalar.com – Warga Indonesia mungkin tahu, jika terdapat 6 agama yang telah diakui di negeri kepulauan ini.

Akan tetapi, masih terdapat suatu tradisi dan kepercayaan yang cukup unik di Indonesia, yang mana masih berjalan hingga saat ini.

Kepercayaan tersebut adalah Sunda Wiwitan yang dianut oleh masyarakat sunda, dan dapat ditemui di daerah Banten ataupun daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Dilarang Kencing 3 Hari! Suku di Kalimantan Utara Ini Miliki Tradisi Unik yang Masih Terjaga, Ternyata…

Sunda Wiwitan sendiri merupakan tradisi atau kepercayaan yang mempercayai sistem monotheisme kuno melalui sang hyang kersa atau gusti sikang sawiji-wiji.

Sang hyang kersa atau gusti sikang sawiji-wiji sendiri memiliki arti Tuhan yang maha tunggal, yang biasanya juga dianut oleh masyarakat Pasundan.

Sebenarnya tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun lamanya.

Namun, karena para sesepuh Sunda Wiwitan selalu melakukan tradisi turun temurun, hal tersebut membuat kepercayaan pada Sang hyang kersa ini masih terus eksis di Indonesia.

Baca Juga: Suku Dayak Terakhir di Kalimantan Penjaga Rimba, Terkenal Paling Kuat dan Berbeda dari yang Lainnya, Kok Bisa?

Tradisi kebiasaan yang selalu diwariskan dari nenek moyang inilah yang membuat terdapat makna yang terikat, hingga menciptakan kepercayaan sakral.

Kepercayaan yang dipercaya sakral inilah yang akhirnya menciptakan layaknya agama bagi para penganut Sunda Wiwitan di daerah Banten dan Jawa Barat.

Ditambah lagi terdapat pula kitab Sanghyang Siksa Kandang Karesian, suatu kitab yang berasal dari jaman kerajaan Sunda.

Kitab tersebut berisi tentang ajaran keagamaan dan tuntunan moral, serta aturan pelajaran budi pekerti bagi para penganut Sunda Wiwitan di Banten dan Jawa Barat.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Suku di Gorontalo Ini Memiliki Tradisi Nikah Sedarah, Tidak Menerima….

Pada perpustakaan nasional Indonesia, kitab ini disebut sebagai Kropak 630.

Dilansir Innalar.com dari kanal YouTube Larasati Channel, terdapat keunikan yang terdapat saat penganut Sunda Wiwitan ini beribadah.

Ibadah yang dilakukan penganut Sunda Wiwitan ini dilakukan sebanyak dua kali, yang dinamakan olah Rasa di dua waktu tertentu.

Maksud dari ibadah ini adalah untuk mendekatkan diri pada yang Maha pencipta, dengan dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB dan 18.00 WIB.

Selain itu, penganut Sunda Wiwitan ini juga mempercayai tentang konsep menghargai antara kedekatan manusia dengan alam.

Sebab pada penganut Sunda Wiwitan Madrais mereka melakukan penghormatan pada alam dengan cara berpuasa dan rayagungnya.

Walaupun sempat terdapat perlakuan diskriminasi pada penganut kepercayaan Sunda Wiwitan yang terjadi pada 20 Juli 2020.

Perlakuan diskriminasi tersebut adalah penyegelan area pemakaman para sesepuh penganut Sunda Wiwitan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP dengan sejumlah massa di Kuningan, Jawa Barat.

Sebab bangunan pemakaman sesepuh penganut Sunda Wiwitan di Jawa Barat tersebut dianggap sebuah tugu oleh pemerintah setempat.***

 

Rekomendasi