

Jakarta, inNalar.com – Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan hak jawab atas podcast Bocor Alus Politik milik Tempo.
Sebelumnya, Tempo merilis podcast Bocor Alus Politik yang bertajuk “Manuver Erick Thohir melalui PSSI dan BUMN yang tidak disukai PDIP”.
Dalam tayangan tersebut, Erick Thohir diduga melakukan sejumlah konspirasi guna melambungkan namanya menjelang tahun politik.
Sejumlah kritikan pedas juga dilontarkan ke Erick, salah satunya dengan pembentukan pasukan di media sosial agar memberikan feedback positif di akun sang Menteri.
Tepat pada Kamis, (13/7/2023), Erick Thohir pun melaporkan konten podcast Tempo ke Dewan Pers di Jakarta.
Pengaduan itu diwakili oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Nezar Patria dan asisten Erick Thohir, Rtana Irsana.
Baca Juga: Tari Sakral dari Kalimantan Timur Ini Dinilai Bawa Berkah Saat Panen, Apa Namanya?
Proses mediasi dalam sengketa podcast Tempo dan Erick Thohir kemudian melahirkan putusan bahwa pihak Tempo dinyatakan bersalah melanggar tiga pasal kode etik.
Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (18/7), seturut resume notulensi proses rapat mediasi, Senin (17/7), tertulis pihak Tempo melanggar tiga pasal kode etik, yakni Pasal 1, Pasal 2, dan Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Dalam resume hasil mediasi, dinyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat tidak meneruskan ke ranah hukum, kecuali jika ada kesepakatan yang dilanggar.
Tempo pun mengakui kesalahannya saat merilis podcast Bocor Alus Politik tentang Erick tersebut. Atas pemberitaan yang menimbulkan dampak negatif
Permintaan maaf itu ditayangkan dalam Podcast Bocor Alus terbaru, berjuduk “Hak Jawab Erick Thohir” yang diluncurkan, Selasa 8 Agustus 2023
Erick yang menjabat Menteri BUMN sekaligus ketua PSSI itu memanfaatkan hak jawab yang diamanahkan Dewan Pers kepada Tempo dengan menyampaikan beberapa nasehat.
“Saya ke Dewan Pers sebagai bagian dari demokrasi. Tapi demokrasi harus kita jaga, apalagi dengan maraknya sosial media, tetap harus kita jaga. Kita juga harus bicara fakta sebagai bagian tanggung jawab kita secara individu.”
“Oleh karena itu saya minta saling menghargai, menghormati, dan bertanggung jawab karena setiap individu punya keluarga serta kehidupan sosial. Itu yang harus dijaga,” ujar Erick Thohir dalam podcast Boor Alus itu.
Erick juga menambahkan dirinya sangat menghargai aturan Dewan Pers yang memberikan kesempatan hak jawab kepada dirinya.
“Dan ini hak jawab versi saya. Tidak perlu yang formil, santai saja,” ucapnya.
Semetara itu, Stafenus Pramono yang bertindak sebagai pembaca acara, sekeligus mewakili Tempo menyatakan pemberian hak jawab kepada Erick Thohir merupakan kesekapatan antara Tempo dan tim Erick Thohir di Dewan Pers.
“Sesuai kesepakatan, saya atas nama tim Bocor Alus meminta maaf kepada mas Erick Thohir jika pemberitaan menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan, dan kepada pemirsa, kami minta maaf, jika ada kata-kata yang tidak sesuai,” ucap Stefanus.