
inNalar.com – Salah satu pondok pesantren di Kabupaten Rembang ini miliki cerita unik karena dulunya merupakan lumbung padi.
Bangunan Pesantren di Indonesia kebanyakan memiliki cerita sejarah di baliknya. Salah satunya pondokan yang terletak di Kabupaten Rembang Jawa Tengah ini.
Pondok ini viral karena bangunannya yang masih mempertahankan bangunan tuanya.
Bangunan khasnya kental akan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Pondok Kauman tersebut didirikan di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Akulturasi budaya pada bangunanannya ini menjadi daya tarik bagi sebagian orang. Hal demikian unik karena terdapat penggabungan antara budaya Jawa dan juga Tionghoa.
Hal ini pun menjadi simbol kerukunan antaretnis Tionghoa dan Jawa yang terus terjalin di Lasem, Rembang tersebut.
Baca Juga: Kisah Unik Pesantren Metal di Cilacap yang Ternyata Dihuni Mantan Preman Jawa Tengah
Akulturasi Unik Budaya Tionghoa-Jawa
Nuansa Tionghoa masih sangat kental di Pondok Pesantren ini. Terlihat di dekat pintu masuknya, terdapat bangunan khas etnis ini. Tidak lupa juga terdapat lampion-lampion yang bertuliskan dengan huruf Cina.
Tidak hanya pada bangunan pesantrennya, tetapi juga di kediaman pengasuh pondok pesantren, yaitu KH Za’im Ahmad Maksum yang juga merupakan bangungan khas Tionghoa.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Sekolah Terunik di Dunia, Ini Fakta Menarik Sanggar Anak Alam Yogyakarta
Selain itu, pemandangan unik khas Jowo juga terlihat pada mushola Gladak yang merupakan bangunan kuno yang terbuat dari kayu.
Dulunya Merupakan Lumbung Padi
Terdapat cerita menarik dari berdirinya Pondok Pesantren Kauman Rembang ini.
Dilansir dari penuturan KH Ahmad Maksum, pondok pesantren ini didirikan di bangunan bekas lumbung padi seharga 5.5 juta pada tahun 2006 silam.
Ternyata, bukan karena ingin ponpesnya terlihat antik tetapi karena pada saat itu pihak pondok pesantren belum mampu untuk membangun mushola secara permanen.
Kini pondok pesantren tersebut meningkat pesat karena banyaknya santri dan juga faktor unik hasil akulturasi budayanya.
Baca Juga: Letaknya di Perut Bumi Jawa Timur? Pesantren Bawah Tanah Tuban Ini Dulunya Tempat Pembuangan Sampah
Pihak pesantren kemudian membeli bangunan lainnya yang digunakan sebagai kamar-kamar santri.
Namun, meskipun sudah meningkat pesat tetapi bangunan tua pada pesantren tersebut masih tetap dipertahankan.
Bahkan menurut tuturan Imam Rosyidi, salah satu santri di Pondok Pesantren Kauman tersebut mengatakan bahwa mushola tua tersebut menjadi tempat favorit para santri untuk belajar.
Oleh karena itu, bangunan tua pada pesantren ini tetap dipertahankan dan justru menjadi unsur menarik pada bangunan ini.
Siapa sangka bahwa bangunan yang dulunya digunakan sebagai lumbung padi kini disulap menjadi bangunan favorit para santri untuk sholat berjamaah dan mengaji.
Jadi, itulah fakta menarik dan sejarah di balik berdirinya bangunan Pondok Pesantren Kauman di Lembang yang masih kental akan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. ***