Dulunya Daratan, Kini Desa Timbulsloko Demak Jadi Kampung Terapung yang Menyisakan Penghuni Terakhir

inNalar.com – Pernah dengan Desa Timbulsloko yang terletak di tepian daratan Demak, Jawa Tengah?

Para pemerhati lingkungan barangkali sudah mengenal kampung ini. Ya, dahulu desa tersebut normal sebagaimana pedesaan pada umumnya karena berbentuk hamparan daratan.

Namun sayang sekali karena sebab satu hal fatal, pemukiman tersebut kini berubah menjadi kampung terapung secara tidak disengaja.

Baca Juga: Deretan Beasiswa Kuliah Masih Buka di Juli 2025, Cek Info Lengkap dan Jadwal Deadline-nya!

Cukup unik, karena dahulu masyarakat desa setempat dapat berlalu-lalang di sekitar jalanan perkampungan.

Namun kini mereka hidup tanpa menyentuh tanah dan amat bergantung pada kendaraan perahu tidak hanya saat mereka berlayar menjaga mata pencaharian mereka.

Kampung terapung ini adalah Desa Timbulsloko, berada di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bukan Malang atau Mojokerto! Kabupaten Kecil Ini Diam-Diam Terkaya di Jawa Timur, Bahkan Punya Bandara Seluas 477 hektar

Siapa saja yang belum mengetahui kisahnya, tahukah bahwa kampung ini di tahun 2022 masih terdeteksi hijau dipenuhi sawah nan subur dari citra satelit.

Sayangnya, banjir rob menyebabkan penduduk Desa Timbulsloko Demak harus menelan pil pahit dan perlu beradaptasi dengan cepat.

Sawah mereka terendam, tepatnya di tahun 2023, warganya tetiba perlu mengikuti arah takdir yang membuat mereka memilih untuk pergi meninggalkan desanya atau tetap.

Baca Juga: Tampung 3 Negara, Daratan Pulau Raksasa Indonesia Seluas 743.330 Km2 Ini Kian Berubah Menjadi Gurun

Jika menetap, mereka perlu menyesuaikan diri dengan genangan air yang harus bersahabat dengan kehidupan mereka.

“Kalau yang punya uang bisa pindah, bisa beli tanah. Kalau yang tidak punya uang, ya sudah tetap tinggal di sini,” ujar salah satu penghuni terakhir Desa Timbulsloko.

Pernyataan tersebut dikutip dari dokumentasi Greenpeace Indonesia saat mengangkat isu krisis iklim yang menyebabkan kampung ini tenggelam.

“Hidup di Timbulsloko ini kalau dibilang sedih, ya senang, senang ya sedih.”

“Adanya sudah seperti ini, rumahnya di sini, tidak ada tempat berpaling.”

“Ya sudah, tetap ditinggali,” beber Rusikah, warga Desa Timbulsloko.

Baca Juga: Mulai 1 Juli Pensiunan PNS Dapat Kenaikan Gaji 5–7 Persen Tahun 2025 dari Presiden Prabowo, Benarkah? Cek Faktanya di Sini

Kesabaran para penghuni terakhir bukanlah hasil dari ketabahan musibah yang sekali menimpa mereka.

Sejak tahun 2000-an, desa mereka sudah ditenggelamkan rob yang akhirnya membuat mereka sudah terbiasa menyatu dengan kesulitan ini.

Namun harus diakui bahwa mulai tahun 2020 ke bawah, banjir rob cukup memberatkan hidup mereka hingga akhirnya menenggelamkan desa setempat.

Baca Juga: TikTok Akan Dijual? Donald Trump Sebut Sudah Ada Pembelinya, Orang Super Kaya Raya

Perlu diketahui bahwa Disperakim Provinsi Jawa Tengah pun akhirnya tidak dapat menutup mata akan keadaan ini.

Pemda setempat membuatkan sejumlah rumah contoh adaptif yang tertajak kuat di dasar laut terbangun kokoh dan terapung.

Rumah panggung yang dibangun Pemerintah diketahui memiliki dimensi luas 7,2 meter x 6 meter dan bahan material pembangunannya terbuat dari kayu.***