

inNalar.com – Siapa sangka, perusahaan yang kini menjadi penguasa tambang batu bara terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) dulunya hampir bangkrut?
PT Bumi Resources Tbk, salah satu nama besar dalam industri tambang Indonesia, pernah terbelit utang hingga USD 443,8 juta karena ambisi ekspansi yang terbilang nekat.
Perusahaan ini awalnya bergerak di sektor pariwisata dan perhotelan di Uzbekistan. Namun, keputusan strategis mengubah arah bisnis menjadi fokus pada energi, khususnya batu bara, membawa perjalanan penuh tantangan.
Baca Juga: Gegara Utang Rp89,9 Triliun, Raksasa Batu Bara Kaltim Ini Diterpa Rumor Talangan Duit Rakyat
Dengan keyakinan besar, Bumi Resources memulai akuisisi besar-besaran menggunakan dana pinjaman dari Northstar Pacific dan Credit Suisse.
Pada 2003, perusahaan ini berhasil mengakuisisi saham penuh PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kalimantan Timur dan PT Arutmin di Kalimantan Selatan.
KPC memiliki lahan konsesi seluas 84.938 hektare di Kabupaten Kutai Timur, sedangkan PT Arutmin mengelola area 34.207 hektare yang tersebar di Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Baca Juga: BRI Dorong UMKM Menuju Ekosistem Digital dengan QRIS MDR 0%
Namun, kejayaan ini teruji saat krisis ekonomi global 2008 mengguncang sektor tambang Indonesia.
Beban utang perusahaan melonjak drastis hingga mencapai Rp89,9 triliun. Dalam kondisi ini, PT Bumi Resources harus mengadopsi langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan bisnisnya.
Salah satu strategi utama adalah melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), yang memungkinkan perusahaan menerbitkan saham langsung kepada investor besar tanpa prosedur panjang.
Baca Juga: Cara Menulis Latar Belakang Penelitian Skripsi Kualitatif yang Menarik, Dijamin Dosbing Auto ACC!
Selain itu, sebagian utang dikonversi menjadi saham, sebuah langkah yang mempercepat pengurangan beban keuangan perusahaan.
Berkat kombinasi strategi tersebut, Bumi Resources secara bertahap berhasil melunasi utangnya. Pada 2022, perusahaan ini akhirnya resmi bebas dari utang dan tetap mampu mempertahankan dominasinya di industri batu bara Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kecerdikan manajemen perusahaan, tetapi juga menjadi bukti ketangguhan industri tambang di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Kisah PT Bumi Resources adalah gambaran perjalanan penuh risiko yang membawa hasil besar. Meski sempat dihadapkan pada utang menggunung dan krisis global, perusahaan ini mampu bangkit dengan memanfaatkan strategi finansial yang cerdas.
Kini, dengan konsesi tambang yang meluas di Kaltim dan Kalsel, PT Bumi Resources tetap menjadi simbol kekuatan industri tambang Indonesia.
.***