

inNalar.com – Demi mendukung perkembangan industri kopi di Aceh, pemerintah membangun Gedung amanah senilai Rp100,3 miliar.
Aceh merupakan salah satu daerah yang punya kualitas kopi salah satu yang terbaik hingga dikenal sebagai pengekspor kopi.
Jenis kopi Aceh yang terkenal hingga mancanegara adalah kopi Gayo. Kopi Gayo adalah jenis kopi arabika yang tumbuh subur di dataran Gayo.
Baca Juga: Investasinya Capai Rp 2 Triliun, Rumah Sakit Abdi Waluyo Siap Lengkapi Layanan Kesehatan Warga IKN
Menurut catatan Ditjen Bea dan Cukai Aceh menunjukkan tren peningkatan jumlah ekspor yang terus meningkat.
Pada tahun 2022, nilai ekspor kopi Aceh menembus angka Rp678 miliar. Tahun 2023 meningkat menjadi Rp919 miliar. Dan per Oktober 2024 nilai ekspor sudah menyentuh angka Rp737 miliar.
Demi mendukung industri kopi Aceh yang terus memperlihatkan tren peningkatan, pemerintah membangun fasilitas Gedung Amanah untuk anak-anak muda yang ingin berkreasi.
Gedung Amanah sudah diresmikan pada 15 Oktober 2024 oleh Presiden Joko Widodo. Gedung Amanah berlokasi di Jalan Laksamana Malahayatu, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Pembangunan gedung senilai Rp 100,3 miliar ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional, dengan inisiasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan pembangunan yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi semangat anak muda Aceh yang dinilai memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pasar global.
Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas pelatihan, ruang usaha, dan ruang kolaborasi yang diharapkan menjadi pusat pengembangan ide-ide bisnis baru yang mampu mendukung perekonomian daerah.
Salah satunya Kopi Gayo, salah satu komoditas andalan Aceh, menjadi fokus utama dalam pengembangan ini.
Sebagai salah satu kopi terbaik dunia, kopi Gayo telah diekspor ke lebih dari 15 negara dan menjadi identitas kuat Aceh di sektor perdagangan internasional.
Pemerintah berharap kehadiran Gedung Amanah dapat meningkatkan daya saing produk lokal seperti kopi Gayo, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga internasional.
Pendanaan sebesar Rp 100,3 miliar yang dialokasikan untuk proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan berbasis potensi lokal.
Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara daerah dan pusat.
Kehadiran Gedung Amanah juga dinilai sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Selain itu, proyek ini menunjukkan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai fondasi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.***(Muhammad Arif)