Duet Inalum-Antam di Proyek Bauksit, Smelter Alumina di Mempawah Kalimantan Barat Ini Diramal Hematkan Devisa hingga USD 200 Juta, Progresnya…

inNalar.com – Pada saat pesimistis hilirisasi bauksit menyeruak, sebentar lagi Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bakal hadir di atas Tanah Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek pembangunan pabrik pengolah bauksit ini merupakan hasil kolaborasi antara dua emiten BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang (Antam).

Demi melanjutkan mata rantai industri bauksit dari hulu ke hilir, kedua perusahaan sepakat membentuk perusahaan patungan bernama PT Borneo Alumina Indonesia.

Baca Juga: Inter Milan Pusing Tujuh Keliling, Agen Lautaro Martinez Beri ‘Tamparan Keras’ di Bursa Transfer Kali Ini

Dengan harapan, nilai jual bauksit mampu mengganda berkali lipat apabila diolah kembali menjadi produk alumina.

Pengerjaan proyek smelter ini terbagi menjadi dua tahapan konstruksi dengan total biaya investasi mencapai USD 1,7 miliar.

Target progres proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah ini diharap mampu kejar fase commisioning pada semester I tahun 2024.

Baca Juga: Telan Cuan Rp1,6 Triliun, Bendungan Baru di Sulawesi Selatan Ini Digadang-gadang Bisa Layani Irigasi Seluas 6.188 Ha

Sementara progres pembangunan tahapan pertama diketahui sudah mulai masuki tahapan konstruksi sebesar 83,2 persen.

Bersamaan dengan itu, Inalum dan Antam juga tengah menargetkan progres Final Investment Decision (FID) teruntuk proyek lanjutan SGAR tersebut.

Sehingga meski kapasitas awal nantinya baru sebesar 1 juta ton per tahun, tidak lama setelahnya perusahaan diharap mampu produksi yang lebih besar.

Baca Juga: Habiskan Dana Senilai Rp60 Miliar, Pabrik Baru PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk di Surabaya Ini Belum Beroperasi Meski Telah Rampung

Adapun capaian target pengembangan proyek SGAR tahap kedua, bakal genjot produksi alumina hingga 3 juta ton oer tahun.

Nantinya, bahan baku bauksit akan diambil dari area konsesi PT Aneka Tambang Tbk di Mempawah dan Landak yang luasnya mencapai 33.340 hektare.

Jika tidak ada aral melintang, proyek besar antara Inalum dan Antam tahap pertama ditargetkan mulai operasi pada September atau Oktober tahun ini.

Baca Juga: Kuras Rp253,2 Miliar, PUPR Kebut Penataan KSPN Borobudur Tahap 2 di Jawa Tengah, Bakal Punya Kampung Seni dan Museum?

Sementara untuk pengembangan SGAR tahap kedua diharap seutuhnya mampu mulai konstruksi setidaknya pada tahun 2025.

Progres proyek pabrik alumina di Mempawah ini terus didorong pemerintah guna menambah unit smelter bauksit dalam negeri yang dinilai masih sangat terbatas.

Selain itu, manfaat besar bagi negara dan daerah bakal menanti apabila Smelter Grade Alumina Refinery ini berhasil terbangun.

Baca Juga: Media Vietnam Soroti Momen Emosional Timnas Indonesia Usai Dipastikan Melaju ke 16 Besar Piala Asia 2023

Di antara efek positif keberhasilan proyek ini di antaranya bakal mampu menghemat devisa negara hingga USD 200 juta.

Tentunya bagi Kalimantan Barat sendiri, keberadaan SGAR besutan Inalum dan Antam ini bakal mampu tingkatkan pendapatan daerah.

Melalui keterlapangan lowongan kerja diharapkan masyarakat Mempawah, khususnya di sekitar Desa Batu Bukit mampu meningkat kesejahteraannya.***

Rekomendasi