dr Saddam Ismail Beberkan Akibat Tinggalkan Sarapan Pagi, Justru Tingkatkan Hormon Stress?
inNalar.com – Tidak sarapan pagi dapat meningkatkan hormon stress. Begitu keterangan dr Saddam Ismail.
Terlihat sepele, tidak sarapan pagi ternyata bisa memicu stress, seperti disampaikan dr Saddam ismail.
Tergantung bagaimana rutinitas manusia, sarapan pagi bisa menimbulkan dampak yang baik, atau justru sebaliknya.
Berdasarkan penelitian di salah satu sekolah di Surabaya, meninggalkan sarapan pagi menjadi alasan paling kuat siswa tidak bisa berkonsentrasi.
Sarapan pagi menyumbangkan persentase sebesar 74,3%. Sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarapan pagi memiliki kontribusi yang besar bagi tubuh dan pikiran.
Baca Juga: Warga Mengamuk Hancurkan Truk Tanah di Teluknaga Tangerang, Tewaskan Bocah Berusia 6 Tahun
Namun, sarapan pagi tak selalu berdampak positif. Dalam kasus tertentu, sarapan pagi justru memberikan dampak negatif.
Misalnya, sarapan dengan makanan instan, makanan berbahan kimia, atau makanan di pinggiran jalan.
Jenis makanan ini, jika disantap pada pagi hari, dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti nyeri perut.
Melansir dari salah satu video yang diunggah oleh akun YouTube dr Saddam Ismail, ia menjelaskan manfaat sarapan pagi.
“Kalori tubuh akan lebih banyak terbakar saat tidak sarapan pagi,” ungkapnya.
dr Saddam Ismail menjelaskan, kalori tubuh akan terbakar 20% lebih banyak saat meninggalkan sarapan pagi.
Pembakaran kalori yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat badan.
Dampak lain yang ditimbulkan ialah, tubuh yang letih, lesu, lemas, kepala pusing dan berkunang-kunang.
“Tenaga dan fokusnya juga bisa menurun,” kata dr Saddam Ismail.
Menurut dr Saddam Ismail, dampak terberat yang dapat ditimbulkan adalah peningkatan hormon stress.
Hormon kortisol pada tubuh dapat membantu penyerapan nutrisi saat sarapan pagi.
Nah, kalau tidak sarapan pagi, hormon Kortisol tersebut akan berkembang dan mengakibatkan stress.***
Rekomendasi
