

inNalar.com – Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memiliki tanggung jawab untuk menjalankan percepatan di daerah tertinggal.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020, ada 62 daerah tertinggal di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya provinsi Sulawesi Tengah.
Sulawesi Tengah masuk dalam daftar daerah tertinggal berdasarkan sejumlah indikator, antara lain karakteristik daerah, aksesibilitas, kemampuan keuangan daerah, sarana dan prasarana, SDM, dan kondisi perekonomian.
Adapun 3 kabupaten Sulawesi Tengah yang ditetapkan sebagai wilayah tertinggal antara lain, Kabupaten Donggala, Kabupaten Tojo Una-una, dan Kabupaten Sigi.
Ditinjau dari kualitas sumber daya manusia, 3 kabupaten tersebut mempunyai penduduk dengan latar belakang pendidikan kurang memadai.
Hal ini terlihat dari data BPS Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 yang menunjukkan rata-rata lama sekolah penduduk berusia 15 tahun ke atas hanya berkisar 7-9 tahun saja.
Baca Juga: Sumpek Tapi Asyik! Daerah Mana Saja yang Paling Padat Penduduk di Jawa Tengah?
Oleh karena itu, masyarakat di kabupaten hanya mengenyam pendidikan formal sampai jenjang SMP.
Lantas bagaimanakah kondisi di masing-masing daerah dan apa faktor yang menyebabkan masyarakatnya tidak mendapat pendidikan menyeluruh?
1. Kabupaten Donggala
Pada tahun 2023, rata-rata lama sekolah masyarakat di Donggala mencapai 7,99 tahun.
Contoh desa yang mengalami keterbatasan akses pendidikan yakni Desa Lumbulama, Kecamatan Banawa Selatan.
Di dalam desa terdapat 6 SD dengan rincian 3 SD negeri dan 3 SD milik yayasan.
Baca Juga: Pusing Cari Obat? Ke Sini Aja! 6 Daerah di Jawa Barat Ini Punya Apotek Terbanyak
Namun, warga tidak berminat melanjutkan pendidikan di SMP karena sekolah sulit dijangkau. Bahkan, SMA tidak ditemukan di Desa Lumbulama.
2. Kabupaten Tojo Una-una
Rata-rata penduduk Kabupaten Tojo Una-una bersekolah sampai 8,51 tahun.
Baca Juga: Terbaik di Jawa Timur, Surabaya Jadi Kota Tersehat Diikuti 5 Kota Lainnya, Minat Pindah?
Faktor yang mendasari kurangnya pemerataan pendidikan di daerah ini adalah keterbatasan sumber daya manusia dan sarpras yang layak.
Dampak tersebut turut dirasakan oleh Sekolah Lengkasa, Kecamatan Ulu Bongka.
Selain itu, Pemkab Tojo Una-una menilai masalah pendidikan merupakan isu struktural dan berkaitan dengan pengelolaan sekolah dan peserta didik.
Baca Juga: Lebih Elit dari Jaksel, Biaya Hidup di Daerah Ini Tertinggi se-DKI Jakarta: Rawan Bikin Gaji Boncos!
3. Kabupaten Sigi
Lama sekolah masyarakat Kabupaten Sigi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari 8,84 menjadi 9,03 tahun.
Kendati demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencatat jika Kabupaten Sigi masih kekurangan tenaga pendidik, khususnya guru ASN.
Baca Juga: 5 Kabupaten di Jawa Tengah yang Dijuluki Kota Santri, Kendal dan Kudus Tidak Masuk Daftar
Sedangkan kebutuhan guru pada masing-masing tingkat antara lain 2 guru SLB, 33 jenjang SMA/SMK, 67 jenjang SMP, 270 jenjang SD, dan 320 jenjang TK/PAUD.
Pihaknya juga mendorong keluarga untuk memberikan pendidikan dalam lingkup keluarga melalui pendampingan, sehingga dapat memajukan pendidikan di Sigi.***