Dokter Tifa Tak Kapok Komentari Jokowi Meski Sempat Diteror OTK hingga Anak Ikut Terseret
inNalar.com – Nama Dokter Tifa kembali jadi perbincangan panas di jagat media sosial. Meski pernah mengaku menerima teror dari orang tak dikenal (OTK), termasuk anak-anaknya yang turut jadi sasaran.
Perempuan yang dikenal vokal terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo ini rupanya tak jera.
Bahkan, Dokter Tifa tetap lantang menyampaikan kritik terhadap kondisi kesehatan Jokowi yang belakangan ramai dibicarakan.
Melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, @DokterTifa, ia mengungkapkan bahwa sejak aktif mengkritik kebijakan dan personal Presiden ke-7 RI tersebut, intimidasi kerap ia terima. Namun yang lebih memprihatinkan, teror juga dialami anak-anaknya.
“Anak-anak saya diteror. Kost mereka disatroni dan diancam akan disakiti. Foto KTM dan KTP mereka disebar ke media sosial dengan ancaman-ancaman setiap hari via WhatsApp,” tulis Tifa pada 28 Juni 2025.
Tak hanya itu, Dokter Tifa juga menyebut bahwa mobil salah satu rekannya dirusak berkali-kali. Ia mempertanyakan, siapa sebenarnya yang merasa ketakutan sampai tega menyerang anak-anak.
“Yang diserang biasanya yang pegang kebenaran. Jangan terbalik,” tulisnya menyindir.
Teror yang terus meningkat membuat Dokter Tifa akhirnya mengambil langkah serius. Dalam cuitannya tanggal 29 Juni 2025, ia menyebut akan melapor kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta ke berbagai lembaga negara hingga internasional seperti BIN, BAIS, Komnas HAM, KPAI, bahkan lembaga hak asasi manusia internasional.
“Saya minta anak-anak saya dikawal polisi, karena itu tugas mereka! Jangan biarkan teror dan intimidasi merajalela di negara hukum ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dokter Tifa menyebut adanya doxing atau penyebaran data pribadi yang mengarah pada tindakan anarkis dan berpotensi membahayakan keluarganya.
Pernyataan terbarunya pada 1 Juli 2025, Dokter Tifa mengungkap fakta mengejutkan, bukan hanya dirinya dan anak-anak, bahkan almarhum ayah dan kakaknya juga menjadi sasaran serangan warganet yang disebutnya sebagai “kawanan Termul”.
Menurutnya, foto-foto almarhum ayah dan kakaknya disebar di media sosial, terutama TikTok, disertai komentar bernada hinaan dan kebencian yang mengarah pada rasialisme serta pelecehan terhadap orang yang sudah wafat.
“Orang sudah wafat pun mereka jadikan bahan risakan dan ancaman. Ini sungguh biadab,” tulisnya geram.
Meski berada dalam situasi penuh tekanan, Dokter Tifa tetap aktif menyampaikan pandangannya, khususnya soal kondisi fisik Presiden Jokowi.
Dalam cuitannya tanggal 1 Juli 2025, ia menanggapi sebuah video yang menunjukkan Jokowi berjalan menaiki tangga dengan langkah tertatih, sambil memegangi lutut.
Menurut analisanya, pola jalan tersebut menunjukkan adanya gejala medis yang lebih serius dari sekadar kelelahan.
Ia menyebut dugaan penyakit autoimun berat dan agresif sebagai kemungkinan yang mendasari kondisi Jokowi.
“Kalau sakitnya ringan, kenapa tidak dirawat di RSPAD Gatot Subroto? Kenapa malah ke Bali? Ada yang janggal,” ujar Tifa dalam salah satu cuitan lainnya.
Tifa mempertanyakan mengapa Presiden Jokowi tidak memanfaatkan fasilitas medis presiden seperti RSPAD, dan justru berobat di Bali yang notabene bukan rumah sakit utama bagi kepala negara.
Sosok Dokter Tifa memang cukup dikenal di media sosial. Ia termasuk figur yang menyoroti keabsahan ijazah Presiden Jokowi serta lantang mengkritik berbagai kebijakan pemerintah.
Dengan semua tekanan yang datang, termasuk teror kepada keluarga hingga perundungan terhadap mendiang anggota keluarganya, Dokter Tifa tetap menunjukkan keteguhan sikap.
“Saya, kami sekeluarga, dan anak-anak kami, punya Allah Yang Maha Besar. Yang kamu punya hanya kelakuan pengecut!” pungkasnya tegas.