Diusulkan Sejak Tahun 1960, Inilah 3 Alasan Logis Mengapa Jembatan Penghubung Jawa-Bali Tak Kunjung Dibangun

inNalar.com – Jembatan penghubung merupakan salah satu infrastruktur yang diperlukan untuk menghubungkan suatu wilayah atau daerah.

Pada tahun 2023 ini, diketahui bahwa banyak jembatan penghubung yang dibangun di Indonesia, termasuk di Pulau Jawa.

Bahkan jembatan penghubung yang dibangun tidak hanya menghubungkan wilayah di suatu daerah, namun hingga antar pulau.

Baca Juga: Menarik! Pulau Dewata Bakal Lebih Eksklusif Tanpa Jembatan Penghubung Jawa-Bali Sepanjang 39 km, Mengapa?

Akan tetapi, hingga saat ini kita ketahui bahwa jembatan penghubung Jawa-Bali tidak kunjung dilaksanakan akibat adanya beberapa alasan.

Melansir dari video yang diunggah akun youtube @sawah ndeso, inilah beberapa alasan logis yang mempengaruhi jembatan penghubung Jawa-Bali tidak kunjung dibangun.

1. Kepercayaan Masyarakat Bali

Tidak dibangunnya jembatan Jawa-Bali berkaitan erat dengan mitologi dan kepercayaan masyarakat Bali.

Baca Juga: Ada ‘Desa Bali’ di Lampung? Ternyata ini Alasannya Kampung Unik di Banjit Vibesnya Bak Sisi Lain Pulau Dewata 

Masyarakat Bali berpegang teguh dengan sejarah, tradisi, dan mitologi yang mempercayai bahwa Jawa-Bali sengaja dipisah.

Jawa-Bali dipercaya sengaja dipisah agar Pulau Bali terhindar dari hal-hal negatif serta agar kebudayaannya tetap terjaga.

2. Konstruksi Jembatan

Masyarakat Bali meyakini bahwa sebuah bangunan tidak boleh lebih tinggi dari Padmasana.

Baca Juga: Hidden Gem Tersembunyi di Jawa Timur: Villa Ini Suguhkan View Eksotis, Berhadapan Langsung dengan Pulau Dewata

Padmasana sendiri merupakan tempat sembahyang atau tempat menaruh sesaji bagi umah Hindu bagi masyarakat Bali.

Hal tersebut merujuk pada konstruksi jembatan penghubung Jawa-Bali yang nantinya akan lebih tinggi karena ombak di Selat Bali besar dan tinggi.

3. Berpotensi Menaikkan Jumlah Pendatang ke Bali

Apabila jembatan Jawa-Bali dibangun, maka jumlah pendatang di Pulau Dewata akan melonjak tinggi.

Diketahui bahwa faktor kepadatan penduduk di Bali sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak akan kuat menahan lonjakan pendatang.

Sehingga, usulan mengenai pembangunan jembatan penghubung Jawa-Bali ditolak oleh masyarakat Bali.

Usulan mengenai pembangunan jembatan penghubung Jawa-Bali sendiri diketahui telah dilakukan sejak tahun 1960.

Kemudian pada tahun 2012, diketahui bahwa pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga mengusulkan pembangunan jembatan di Selat Bali.

Namun, usulan mengenai pembangunan jembatan penghubung Jawa-Bali tersebut ditolak akibat 3 alasan logis yang telah dipaparkan di atas.***

Rekomendasi