Ditinggal Sejak 1971, Lubang Galian Tambang Timah di Bangka Belitung Ini Disulap Jadi Danau Sebiru Lautan

InNalar.com – Terdapat tambang timah terbesar di Indonesia, yang terletak di Bangka Belitung.

Diketahui tambang timah di Bangka belitung ini hingga kini telah digali lebih dari 200 tahun.

Menariknya, tambang timah yang ditinggalkan di Bangka Belitung tersebut justru menjadi danau.

Baca Juga: Bak Puncak Bogor, Air Terjun Indah Setinggi 109 Meter di Sulawesi Selatan Ini Hanya Pasang Tarif Rp 5000?

Bahkan, air danau yang berasal dari tambang timah tersebut cukup jernih, sampai memiliki warna biru tosca.

Danau bekas tambang timah yang ditinggalkan di Bangka Belitung tersebut adalah Danau Kaolin.

Dilansir Innalar.com dari bangkatengahkab.go.id, Danau Kaolin tersebut berada di Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Baca Juga: Surabaya Siap-siap Kedepak, Kota Seluas 145,28 Km2 Ini Bakal Jadi Calon Ibu Kota Baru Provinsi Jawa Timur?

Saat berangkat dari kota Pankal Pinang, kurang lebih akan memakan waktu 60 menit.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, danau Kaolin merupakan daerah dimana bekas tambang timah pernah dilakukan.

Sekedar informasi, bekas dari lubang tambang timah di Bangka Belitung tersebut sebenarnya sudah ditinggalkan sejak tahun 1971.

Baca Juga: Tak Lagi Seberangi Sungai, 2 Desa di Jombang Jawa Timur Kini Punya Jembatan Gantung! Kokoh hingga 50 Tahun?

Seiring waktu setelah ditinggalkan, air di dalam lubang penambangan itu justru berubah menjadi biru, karena itulah disebut sebagai Danau Kaolin.

Adapun Danau bekas tambang timah ini sering disebut juga dengan Kulong Biru.

Satu hal unik dari danau Kaolin di Bangka Belitung adalah akan memiliki warna air yang berbeda-beda, mengikuti dari suhu udara sekitar dan pantulan dari sinar matahari.

Ditambah lagi, ketika para pengunjung datang ke danau Kaolin bekas tambang timah ini, akan ada pula bukit-bukit kecil yang tercipta dari penambangan timah yang pernah dilakukan di sekitaran tempat.

Tidak hanya itu, karena masih ada pula jalur pedestrian ataupun jembatan kayu yang terhubung dengan Danau Kaolin.

Sehingga saat berkunjung kemari, maka para pengunjung tidak akan bosan karena dapat menikmati indahnya warna air biru tosca di danau Koalin, serta merasakan uniknya bukit putih dari bekas penggalian tambang. ***

Rekomendasi