Ditanya Rencana Pengungsi Rohingya Kedepan, Lelaki Ini Yakin 100 Persen Bisa Tinggal di Indonesia

inNalar.com – Beberapa minggu yang lalu, Pengungsi Rohingya mendarat di Aceh.

Pada awalnya, pengungsi Rohingya mendapat penolakan dari masyarakat Aceh.

Namun, pada akhirnya ada beberapa pengungsi Rohingya yang pada akhirnya ditampung di Aceh.

Selama beberapa hari ditampung di Aceh, pengungsi Rohingya menimbulkan berbagai kontroversi.

Baca Juga: Hujatan Netizen Indonesia Bikin Tentara Israel Ketar-Ketir, Berakhir Permintaan Maaf ke Palestina?

Mulai dar ada beberapa pengungsi Rohingya yang kabur sampai dengan ada pengungsi Rohingya yang merasa tidak puas dengan makanan yang diberikan.

Setelah beberapa kontroversi itu terjadi, adapun ratusan pengungsi Rohingya lainnya mendarat di Sabang.

Ratusan pengungsi Rohingya berhasil mendarat di Sabang pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Beredar sebuah video dimana salah satu pengungsi rohingya yang mengungkapkan rencana pihaknya di Indonesia kedepan.

Baca Juga: Fantastis! Gaji PNS Ternyata Pernah Naik 270 Persen, Kalahkan Kenaikan Gapok Era Jokowi?

Video satu pengungsi rohingya yang mengungkapkan rencana pihaknya di Indonesia kedepan diunggah oleh akun tiktok @barakcodam.

Dalam video tersebut, lelaki tersebut menyatakan bahwa drinya sangat yakni bahwa pemerintah Indonesia akan mengizinkan mereka untuk tinggal di sana.

Diketahui bahwa dalam rombongannya, terdapat sekitar 146 orang.

Lelaki tersebut juga mengungkapkan rencana para pengungsi Rohingya kedepannya di Indonesia.

Baca Juga: Gaji Bupati Ternyata Lebih Kecil Dibandingkan PNS Golongan IV, Per Bulan Cuma Rp2 Juta? Tunjangan Jabatannya…

Selain yakin akan diizinkan oleh pemerintah Indoesia untuk tingal di sana, Lelaki tersebut juga berharap bahwa dirinya dan anak-anak pengungsi Rohingya lainnya untuk bisa bersekolah di sini.

Tak hanya itu, Lelaki tersebut mengungkapkan bahwa ia akan menjemput para saudaranya untuk tinggal di Indoensia.

Pernyataan lelaki tersebut tentunya membuat warganet Indonesia geram sekaligus bingung karena belum ada tindakan dari pemerintah. ***

 

Rekomendasi