

inNalar.com – Provinsi Kalimantan Timur kabarnya akan memiliki pabrik baru lagi yang siap beroperasi tahun 2025 mendatang.
Pabrik baru tersebut lokasinya bukanlah di Kota Samarinda, namun di daerah lain yang juga terkenal pesat perkembangan ekonominya.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Antara, pabrik baru tersebut merupakan industri pengolahan dan pemurnian nikel atau smelter nikel.
Industri baru yang digadang-gadang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut berlokasi di Kota Balikpapan.
Bukan hanya di Kota Balikpapan, kabarnya industri smelter nikel ini juga akan dibangun di Kabupaten Kutai Kertanegara.
Kedua pabrik baru yang rencananya mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang tersebut diketahui menelan nilai investasi sebesar Rp36,5 triliun.
Baca Juga: Kualitas Layanan Terjaga, Bank Kustodian BRI Raih Sertifikasi ISO Manajemen Mutu 9001:2015
Adapun Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengungkapkan bahwa smelter nikel yang dibangun di Kota Balikpapan tersebut merupakan pabrik pemurnian yang pertama dibangun di sana.
Pabrik tersebut diketahui menempati kawasan Karingau dengan investasi yang cukup fantastis, yakni senilai Rp6,5 triliun, oleh PT Mitra Murni Perkasa.
Nilai inestasi oleh PT Mitra Murni Perkasa ini dipastikan seratus persen berasal dari penanaman modal dalam negeri (lokal).
Sehingga, diharapakan industri hilirasi yang bermanfaat dan menyokong pengembangan industri baterai nasional dapat terwujud.
Sedangkan, untuk pabrik smelter nikel yang kedua diketahui berlokasi di Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kertanegara.
Diketahui, nilai investasi yang digunakan untuk merealisasikan pabrik smelter kedua di Kalimantan Timur tersebut ternyata sebesar Rp30 triliun.
Untuk pabrik baru di Kutai Kertanegara ini kabarnya dalam waktu dekat akan segera diresmikan pembangunannya.
Sedangkan, untuk pabrik smelter yang terletak di Kota Balikpapan diketahui telah dimulai pembangunannya yang telah ditandai dengan prosesi groundbreaking oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agung Gumiwang Kartasasmita.
Rencananya, pabrik smelter nikel yang dibangun di Balikpapan Kalimantan Timur tersebut akan mengolah bahan baku baterai. ***