

inNalar.com – Pemerintah RI rupanya punya siasat strategi tersendiri dalam membangun Provinsi Banten, salah satunya adalah dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol.
Pemerintah RI menilai adanya PSN jalan tol bisa menjadi fondasi dasar dalam menguatkan perekonomian Banten.
Proyek pembangunan jalur darat seolah menjadi gaya solutif dalam upaya membangun perekonomian daerah.
Bahkan Pemerintah RI dibela-belain mencari investor untuk meyokong kelancaran pembangunan PSN jalan tol di Banten ini.
Jadi jalan tol di Banten yang tengah masif dibangun ini adalah ruas seksi II dan III Serang-Panimbang.
Proyek ini menyedot dana investasi sebesar Rp9,93 triliun, bahkan menurut data Kementerian PUPR biaya konstruksi mencapai Rp15 triliun.
Untungnya sokongan dana proyek tersebut berhasil menggaet 15 bank dan juga pembiayaan pinjaman dari Pemerintah China.
Pada akhirnya progres proyek ini pun cukup berjalan lancar meski melalui sederetan kendala, bahkan konstruksinya optimis ditargetkan rampung pada 2024.
Namun pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ini pun tidak serta-merta dibangun oleh Pemerintah RI begitu saja.
PSN Jalur tol di Banten ini pun sengaja dipilih karena terdapat Kawasan Ekonomi Khusus yang tengah diupayakan menjadi stimulus perekonomian daerahnya.
Pemerintah RI merealisasikan jalan tol ini guna menstimulus KEK Tanjung Lesung dan sederetan potensi objek wisata lainnya di sepanjang jalur tersebut.
Dengan harapan, usai pembangunan jalan tol di Banten ini berhasil terealisasi simpul akses pun akan semakin terbuka sebesar-besarnya.
Alhasil multiplier effects dari proyek ini akan membangkitkan produktivitas daerah dari segala bidang.
Mulai dari upaya arus lalu-lintas dari dan menuju KEK Tanjung Lesung semakin ramai.
Muaranya investor pun akan semakin berdatangan melirik potensi belahan barat dari sisi Pulau Jawa ini.
Pemerintah RI pun tetap berupaya all out menangani sejumlah tantangan pembangunan, alasannya karena posisi geostrategis Banten.
Posisinya dinilai strategis karena dekat dengan kawasan pusat bisnis di Daerah Khusus Jakarta.
Selain itu, posisinya pun berpotensi sebagai penghubung arus perdagangan dan mobilitas dari Pulau Jawa ke Sumatra.
Dilansir dari inNalar.com dari BPKP Banten, letaknya yang strategis tidak hanya memperkuat ekonomi daerahnya tetapi juga bisa menembus peran strategis perdagangan skala Asia bahkan internasional.
Potensi objek wisata yang berdekatan dengan Selat Sunda, panorama misterius anak Gunung Krakatau, menghadap ke Samudera Hindia juga menjadi potensi strategis daerahnya.
Sehingga tidak heran jika pembangunan jalan tol Serang-Panimbang ini disebut sebagai gaya ‘total action’ Pemerintah RI dalam merangsang ekonomi Banten.
Terkhusus pula di bagian barat provinsi tersebut, KEK Tanjung Lesung dinilai butuh stimulus maksimal guna membantu bangkitkan perekonomian daerahnya.
“Pembangunan Tol Serang-Panimbang ini diharapkan dapat mempermudah akses, baik itu barang maupun jasa menuju Tanjung Lesung,” kata Wahyu selaku Kepala BPJN Banten.
Sehingga bermula dari adanya proyek jalur darat sepanjang 83,67 kilometer ini, KEK Tanjung Lesung bisa bangkit.
Sejumlah tempat wisata seperti pantai, Taman Nasional Ujung Kulon, dan berbagai keran ekonomi pembangkit lainnya diharapkan ikut bangkit seiring kemudahan akses jalan menuju lokasi.
Sebagai salah satu contohnya jika tadinya warga Jakarta perlu menghabiskan waktu perjalanan 7 jam menuju Pantai Tanjung Lesung.
Dengan adanya proyek jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh hingga 3-4 jam.***