

inNalar.com – Pada tanggal 8 Januari 2024 lalu, Presiden Joko Widodo secara langsung meresmikan Terminal Penumpang Induk terbesar di Kota Serang.
Diketahui, Terminal Penumpang Induk di Serang tersebut merupakan Terminal Penumpang Tipe A Pakupatan.
Pemerintah terus membangun infrastuktur sarana dan prasarana transportasi di berbagai daerah demi menarik minat masyarakat agar mau beralih menggunakan transportasi massal.
Hal ini dilakukan oleh Pemerintah dengan tujuan agar permasalahan kemacetan di kota dapat teratasi.
Berdasarkan informasi akurat, Terminal Penumpang Tipe A Pakupatan merupakan salah satu terminal tua di Indonesia yang telah hadir sejak tahun 1995.
Pada tahun 2022, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia bersama Pemerintah Kota Serang mulai merevitalisasi terminal tersebut.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan, diketahui biaya yang digunakan untuk merevitalisasi terminal tersebut adalah senilai Rp26,9 miliar.
Menurut informasi, anggaran miliaran rupiah yang digunakan untuk merevitalisasi terminal tersebut berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Anggaran ini telah diselesaikan pada tahun lalu, yakni pada tahun 2023.
Baca Juga: Jadwal Malaysia Open 2024 Hari Kedua: Ujian Berat Ganda Putra Indonesia!
Menurut peninjauan, Terminal Pakupatan di Serang Banten ini selalu terpantau ramai, ada sekitar 400 bus yang berlalu lalang setiap harinya.
Adapun jumlah penumpang di Terminal Tipe A Pakupatan setiap harinya diketahui mencapai angka 3.111 orang.
Revitalisasi Terminal Tipe A Pakupatan di Serang, Banten mengusung konsep mix use.
Baca Juga: Malaysia Open 2024 Jadi Kuburan untuk Indonesia, 3 Pemain Andalan Langsung KO di Hari Pertama!
Dengan konsep ini, adanya terminal tidak hanya menjadi tempat naik dan turun penumpang saja.
Terminal dapat dimanfaatkan sebagai pendorong perekonomian daerah dengan berbagai fasilitasnya.
Tidak hanya fasilitasnya yang dimodernisasi, dari sisi desainnya Terminal Tipe A Pakupatan di Serang, Banten ini juga memiliki konsep yang inik, yakni batik.
Motif batik yang digunakan adalah motif batik Banten yakni, Pamarenggen yang maknanya adalah tempat pengrajin keris dan asesoris pada masa Kesultanan Banten.***