Diresmikan pada 2016, Jembatan di Ambon Senilai Rp779,2 Miliar Ini Sempat Dipertanyakan Ketahanannya, Kenapa?

inNalar.com – Ambon merupakan sebuah kota di Maluku dimana terdapat sebuah jembatan yang cukup kntroversial disana.

Infrastruktur tersebut dikenal dengan nama Jembatan Merah Putih yang mulai dibangun pada tahun 2011 pada era Kepresidenan SBY.

Namun, jembatan tersebut sempat mangkrak dan kembali dilanjutkan pembangunannya pada era Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Investasi Neom City 500 Miliar USD, Ironi Proyek The Line Arab Saudi Ini Sebabkan 3 Warga Suku Howeitat Dijatuhi Eksekusi Mati

Diresmikan pada tahun 2016, jembatan ini membentangi Teluk Dalam Pulau Ambon.

Jembatan Merah Putih menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau dan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon.

Secara keseluruhan jembatan ini memiliki panjang 1.140 meter dengan tipe beruji kabel.

Baca Juga: Laba Bersihnya Anlok, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) Mencatatkan Penurunan Jumlah Utang

Dilansir inNalar.com dari simantu.pu.go.id, jembatan ini menghabiskan anggaran mencapai Rp779,2 miliar.

Dana tersebut bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kendati demikian, pada saat proses pembangunannya pemerintah telah diingatkan mengenai ketahanan konstruksi jembatan.

Baca Juga: Bagikan Dividen Senilai Rp77,74 Miliar, PT Lautan Luas Tbk Gelar Konsolidasi Bisnis Air, Tujuannya…

Seorang pakar Oceanographer dan Ecologist Universitas Pattimura Ambon, Prof Dr Abraham Semmy Khouw memprediksi jembatan Merah Putih roboh di tahun 2052.

Hal tersebut dikaitkan dengan siklus gempa 72 tahun di Kota Ambon.

Sebagai informasi, jembatan Merah Putih berada tepat di atas patahan dimana secara teori tidak boleh ada aktivitas pembangunan di sana.

Baca Juga: Dibangun Shell Pada 1904, Kilang Minyak Warisan Belanda di Sumatera Selatan Ini Sempat Jadi Sasaran Gempuran Saat Perang Dunia II, Masih Beroperasi?

Adapun siklus gempa 72 tahun itu sering dipakai oleh pakar untuk memprediksi gempa di masa mendatang.

Hal tersebut berfungsi untuk adanya upaya berkelanjutan untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan akibat gempa.

Pada proses pembangunan jembatan ini juga telah terjadi gempa di Ambon yang membuat posisi jembatan bergeser.

Jembatan Merah Putih bergeser 9 cm dari posisi awal karena gempa.

Kedati demikian, pemerintah mengklaim bahwa jembatan ini aman digunakan karena telah dilakukan pengujuan statik dan dinamis.***

 

Rekomendasi