Diprediksi Telan Dana Rp738 Miliar, BRMS Bangun Pabrik Emas Ketiga di Palu, Penjualan dan Pendapatannya Melonjak Drastis?

inNalar.com – PT Bumi Resources Tbk atau BRMS terus membangun pabrik ketiganya di Palu.

Rencananya, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 4.000 ton perhari.

Tak puas sampai disitu, korporasi ini juga merancang ekspansi proyek emas di sejumlah lokasi yang berbeda.

Baca Juga: 30 Km dari Mataram, Desa Adat di NTB Ini Bahan Dasar Rumahnya dari Alam, Semua Penduduknya Satu Keturunan?

Pembangunan pabrik BRMS ketiga ini ditargetkan rampung pada kuartal III tahun 2024 mendatang.

Diperkirakan, PT Bumi Resources Tbk telah menggelontorkan dana sekitar Rp738 miliar untuk merealisasikan pabrik ketiganya di Palu.

Setelah pembangunan pabrik ini rampung, Bumi Resources juga mulai merencanakan pengembangan proyek di tiga kawasan yang berbeda.

Baca Juga: Investasi Sentuh Rp12,35 Triliun, Seksi Baru Jalan Tol di Aceh Ini Dilengkapi Terowongan Reptil! Berani Melintas?

Diketahui bahwa, Pabrik Emas Kedua di Palu telah beroperasi pada November 2022 lalu.

Pada triwulan III tahun 2023, rata-rata kapasitas produksinya mencapai angka diatas 2.000 ton.

Dampaknya, keuntungan korporasi ini melonjak drastis dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ditinggal Mitra AS dari Megaproyek Rp30,55 T, Cuan Batu Bara Bukit Asam di Tanjung Enim Sumatera Selatan Masih Sakti Berkat Emiten Ini, Tapi…

Sepanjang semester I tahun 2023, pendapatan dan produksi emas BRMS sudah mengungguli capaian sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, pada triwulan III, penjualan dan pendapatan usaha perseroan ini mencapai 32 juta USD, dikutip dari IDX.

Sementara pada tahun sebelumnya di periode yang sama jumlah penjualan dan pendapatan usaha korporasi ini hanya mencapai 8 juta USD.

Baca Juga: Anggarannya Rp28,5 Miliar, Proyek Revitalisasi Terminal di Mataram Ini Bikin Pedagang Terdampak Relokasi

Jika dikurangi dengan beberapa beban dan pajak, laba di triwulan III 2023 perusahaan ini mencapai 10,6 juta USD.

Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya hanya mencapai 6 juta USD. ***

Rekomendasi